- Beranda » Liputan6 » Cara Aman Menurunkan Berat Badan Tanpa Risiko Kulit Bergelambir dari Ahli Gizi Berita Viral Hari Ini Jumat 1 November 2024
Cara Aman Menurunkan Berat Badan Tanpa Risiko Kulit Bergelambir dari Ahli Gizi Berita Viral Hari Ini Jumat 1 November 2024
Liputan6.com, Jakarta - Bagi banyak orang, menurunkan berat badan adalah pencapaian besar yang sangat diidamkan, terutama setelah perjuangan diet panjang melawan obesitas.
Namun, tak jarang setelah berat badan turun, ada masalah baru yang muncul, kulit bergelambir. Kondisi ini sering kali terjadi di bagian tubuh seperti perut, paha, atau lengan atas. Mengapa bisa begitu?
Kenapa Setelah Diet Kulit Bergelambir?
Saat kita menurunkan berat badan, terutama bagi mereka yang pernah mengalami obesitas, tubuh lebih fokus mengurangi massa lemak. Ini adalah tujuan utama dari proses diet.
Advertisement
Dokter spesialis gizi klinik di Dermis Skin & Slimming Center Kemang, dr. Evania Astella, M.Gizi SpGK AIFO-K, menjelaskan bahwa lemak yang terletak tepat di bawah permukaan kulit berfungsi sebagai bantalan di antara kulit dan jaringan tubuh.
Ketika lemak ini berkurang, ruang antara kulit dan jaringan tubuh menjadi kosong, sehingga kulit tampak kendur dan bergelambir.
"Pada pasien, terutama yang sudah berusia lanjut, elastisitas kulit dan produksi kolagen mulai menurun. Akibatnya, kulit tidak bisa mengencang secepat penyusutan lemak yang terjadi," kata dr. Evania di acara 'The First Frax Pro In Indonesia & Dermis 7th Anniversary' pada Selasa, 29 Oktober 2024.
Kondisi ini paling sering terlihat pada mereka yang berumur di atas 30 atau 40 tahun, di saat kemampuan regenerasi kulit mulai menurun dan stretch mark sering muncul.
Bagaimana Cara agar Kulit Tidak Kendur Setelah Diet?
Kuncinya adalah menjalani diet yang benar dan di bawah pengawasan dokter untuk menekan risiko kulit kendur seminimal mungkin.
"Penurunan berat badan haruslah terkontrol," kata Evania. Setiap orang sebaiknya menetapkan target penurunan yang jelas, misalnya berapa kilogram per minggu atau per bulan.
Pada fase pertama, yang biasanya berlangsung sekitar tiga bulan, perlu ditentukan batas maksimal penurunan berat badan untuk menghindari penurunan yang terlalu cepat. Di fase selanjutnya, target bisa disesuaikan kembali sesuai kondisi tubuh dan kesehatan.
Selain itu, suplementasi untuk merangsang sintesis kolagen juga dianjurkan agar kulit tetap sehat dan elastis selama proses penurunan berat badan.
"Dengan begitu, penurunan lemak tidak hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga menjaga estetika kulit agar tetap terlihat sehat dan kencang," ujar Evania.
Advertisement
Bagaimana Cara Mengencangkan Kulit yang Kendur Setelah Diet?
Dr. Evania menjelaskan bahwa di kliniknya tersedia beberapa metode untuk mengencangkan kulit yang kendur, bergantung pada tingkat kekenduran kulit. Berikut adalah pilihan yang bisa dipertimbangkan:
1. Radiofrekuensi
Untuk kondisi kekenduran ringan, perawatan radiofrekuensi dapat menjadi pilihan. Terapi ini bekerja dengan merangsang produksi kolagen baru pada kulit, sehingga kulit tampak lebih kencang dan sehat.
2. Microneedling Radiofrekuensi
Jika tingkat kekenduran sudah cukup berat, perawatan microneedling radiofrekuensi bisa membantu. Teknologi ini lebih intensif daripada radiofrekuensi biasa dan dapat meningkatkan elastisitas kulit dengan lebih efektif.
3. Body Tight
Untuk kasus yang lebih parah, teknologi body tight bisa menjadi solusi optimal. Teknologi ini mirip dengan liposuction, tapi memberikan tambahan efek pengencangan kulit, sehingga sangat cocok bagi mereka yang mengalami kendur kulit yang signifikan.
Dengan berbagai pilihan ini, perawatan kulit kendur setelah diet bisa disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga hasilnya lebih optimal.
Frax Pro: Solusi Terbaru untuk Kulit Lebih Halus Tanpa Rasa Sakit
Menjaga kecantikan kulit kini semakin mudah dengan hadirnya teknologi terbaru, Frax Pro. Frax Pro adalah mesin fraksional laser canggih dari Candela Medical, yang dikenal sebagai salah satu pemimpin dalam industri laser.
Dibandingkan dengan teknologi laser sebelumnya, seperti laser ablative yang sering kali menyebabkan rasa sakit dan waktu pemulihan yang lama, Frax Pro merupakan inovasi non-ablative yang bekerja tanpa merusak lapisan luar kulit.
Pendiri Dermis Skin & Slimming Center Kemang, dr. Hafiza Fikri Fadel, Sp.DVE, FINSDV, PGC, mengatakan, ini membuat proses perawatan menjadi jauh lebih nyaman.
Dengan dua panjang gelombang yang dapat menembus hingga lapisan dermis, Frax Pro tidak hanya merangsang pembentukan kolagen baru, tetapi juga memberikan hasil yang terlihat nyata dalam waktu singkat.
Keunggulan Frax Pro tidak hanya berhenti di situ. Teknologi ini efektif untuk mengatasi berbagai masalah kulit, seperti bekas jerawat, kerutan, dan pori-pori yang membesar.
Selain itu, kemampuan Frax Pro untuk meningkatkan penyerapan serum atau obat pada kulit membuatnya semakin menarik, karena hasilnya akan lebih maksimal.
Saksikan Video Cara Aman Menurunkan Berat Badan Tanpa Risiko Kulit Bergelambir dari Ahli Gizi Berita Viral Hari Ini Jumat 1 November 2024 Berikut ini..