Jakarta, MPOL -
Prabowo Ingin anggota
Kabinet Merah Putih jadi bagian dari sistem Pertahanan Semesta di tengah situasi ketidakpastian Geopolitik Global demikian Ketua Bidang Jaringan dan Kerjasama Lembaga (Jasama) DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Ratu Ratna Damayani dalam diskusi Gelora Talks, Rabu (30/10) di Jakarta.
Baca Juga:
Menurutnya Presiden
Prabowo Subianto ingin membangun kepemimpinan nasional yang efektif dan solid agar manfaatnya bisa dirasakan publik secara langsung.
"Bagaimana kepemimpinan efektif itu tercipta, maka semua materi retreat harus diberikan di Tidar. Kenapa tidak di Jakarta di gedung tertutup, karena
Prabowo ingin memunculkan semangat daya juang tinggi, nasionalisme dan cinta tanah air dari para menterinya."
Dalam diskusi dengan tema 'Presiden
Prabowo & Cerita di Balik Retreat
Kabinet Merah Putih' itu, Ratu Ratna Damayani mengatakan, di tengah ketidakpastian situasi geopolitik global,
Prabowo ingin para pembantunya menjadi bagian dari Sistem Pertahanan Semesta.
"Pak
Prabowo melihat, cara militer adalah cara yang tepat untuk meningkatkan semangat kebersamaan tersebut. Dari yang jenderal hingga prajurit naik hercules, semua merasakan lapar, basah-basahan dan lain-lain. Itu ujung-ujungnya ingin mempertahankan eksistensi Indonesia, dan membangun sistem bekerja yang efektif."
Mia, sapaan Ratu Ratna Damayani berharap agar publik tidak salah persepsi, bahwa
Prabowo ingin menerapkan gaya kepemimpinan yang `militeristik seperti pada masa Orde Baru (Orba) melalui retreat anggota
Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah.
"Dengan pengkondisian kepada semua tim kabinet ini, nampak betul kalau Pak
Prabowo itu bekerja dengan tulus. Pesan moralnya agar semua yang dilakukan tim kabinet ini, bisa ikut dirasakan publik sampai kepada level bawah."
Prabowo ingin anggota
Kabinet Merah Putih, tidak hanya menjadi bagian dari Sistem Pertahanan Negara, tetapi juga harus memiliki pemahaman tentang konsep Wawasan Nusantara.
"Makna ini harus dimiliki semua kalangan, tidak hanya rakyat saja, tetapi juga anggota tim kabinet. Pak
Prabowo seperti kata Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) adalah orang yang ikhlas, tulus dan bekerja dengan hati. Karenanya semua para menterinya harus merasakan apa yang dirasakan publik melalui retreat di Tidar."
"Tantangan ke depan Indonesia tidak mudah, dengan ketulusan dan leadership yang kuat dari Pak
Prabowo, Insya Allah publik akan mendukung. Sehingga target pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat tercapai, dan masyarakat menjadi sejahtera," tutur Ratu Ratna.
Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti mengatakan, bahwa semua anggota
Kabinet Merah Putih langsung bekerja pada saat retreat, dimana setiap menteri koordinator langsung menggelar rapat kecil, mengumpul semua kementerian yang dibawa koordinasinya.
"Setiap Kemenko mengadakan rapat kecil, selain untuk saling mengenal. sehingga kita tahu menterinya siapa, wakil menterinya siapa. Lalu, ada paparan dan target yang ingin dicapai setiap kementerian, Sehingga muncul planing jangka pendek, menengah dan jangka panjang."
Ia menilai ada 'multiplayer effect' positif dari pelaksanaan retreat
Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang, dimana kebersamaan dapat terjaga dengan baik dan meminimalisir ego sektoral, serta mengutamakan semangat kolaborasi.
"Selama ini banyak kegiatan non teknis yang tumpang tindih dan menghambat kerja-kerja, sehingga anggaran menjadi tidak maksimal dan perlu segera dievaluasi. Birokrasi kita perlu dilakukan reformasi-besar-besaran."
Serta berharap dengan semangat kebersamaan yang telah tercipta dalam retreat anggota
Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang, diharapkan semua kementerian dapat berkolaborasi dalam mewujudkan Indonesia lebih baik lagi.
"Presiden punya target luar bisa tidak hanya sekedar target pertumbuhan 8 persen, tapi juga menekankan kualitas sumberdaya manusia kita harus meningkat. Karena sumberdaya manusia menjadi penopang fondasi pertumbuhan ekonomi kita," tutur Dyah Roro Esti.
Sedangkan Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari menambahkan, bahwa Presiden
Prabowo Subianto ingin menciptakan 'Team Building' agar bisa meningkatkan kerjasama antar anggota
Kabinet Merah Putih.
"
Kabinet Merah Putih ini jumlahnya banyak, latar belakangnya sangat beragam ada dari TNI, kepolisian, pengusaha, ada yang pernah menjadi menteri, aktivis dan peneliti. Satu dan lainnya belum tentu mengenal, dengan retreat semua menjadi kenal."
Retreat ini penting diadakan karena tidak semua anggota kabinet yang bersentuhan secara langsung dengan publik, terutama dari kalangan swasta.
"Dengan retreat ini kita bisa mendengar latar belakang semua, dari yang nggak kenal menjadi kenal, akhirnya semua akrab. Retreat ini membuka perspektif baru, semangat untuk memperjuangkan cita-cita bangsa. Bahwa dunia saat ini menghadapi masa sulit, dan Indonesia harus menjadi bangsa mandiri."
Dengan terbentuknya 'Team Building' yang telah digembleng di Akmil Magelang, maka semua perencanaan pembangunan seperti swasembada pangan, energi dan pemberantasan korupsi akan tercapai.
"Ibaratnya Pak
Prabowo ingin menciptakan prajurit-prajurit tangguh yang bisa menopang beliau dalam memperjuangkan cita-cita bangsa di tengah dunia yang tengah menghadapi masa sulit. Ini pengalaman menarik, semua anggota kabinet akhirnya memiliki persepsi sama soal perencanaan pembangunan," tutur Qodari.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Kata Kunci: