Dalam dunia fitness dan pembentukan tubuh, dua istilah yang sering didengar adalah "bulking" dan "cutting". Meskipun keduanya merupakan strategi yang digunakan untuk mengubah komposisi tubuh, tujuan dan metodenya sangat berbeda. Mari kita bahas perbedaan utama antara bulking dan cutting:
1. Tujuan
Bulking: Tujuan utama bulking adalah untuk meningkatkan massa otot. Ini melibatkan peningkatan berat badan secara keseluruhan, dengan harapan sebagian besar penambahan berat tersebut adalah otot.
Cutting: Tujuan cutting adalah untuk mengurangi persentase lemak tubuh sambil mempertahankan sebanyak mungkin massa otot. Ini biasanya melibatkan penurunan berat badan keseluruhan.
2. Asupan Kalori
Bulking: Selama bulking, Anda mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibakar tubuh (surplus kalori). Ini memberikan energi ekstra yang diperlukan untuk membangun otot.
Cutting: Dalam fase cutting, Anda mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibakar tubuh (defisit kalori). Ini memaksa tubuh untuk menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi.
3. Komposisi Makronutrien
Bulking: Selama bulking, asupan karbohidrat dan protein biasanya lebih tinggi untuk mendukung pertumbuhan otot. Rasio makronutrien yang umum adalah 40-50% karbohidrat, 25-35% protein, dan 15-25% lemak.
Cutting: Dalam fase cutting, protein tetap tinggi untuk mempertahankan massa otot, sementara karbohidrat biasanya dikurangi. Rasio yang umum adalah 30-40% karbohidrat, 30-40% protein, dan 20-30% lemak.
4. Jenis Latihan
Bulking: Latihan selama bulking biasanya berfokus pada latihan beban berat dengan repetisi yang lebih rendah untuk merangsang pertumbuhan otot. Latihan kardio biasanya diminimalkan.
Cutting: Selama cutting, latihan beban tetap penting untuk mempertahankan massa otot, tetapi biasanya ditambah dengan lebih banyak latihan kardio untuk membantu membakar lemak.
5. Durasi
Bulking: Fase bulking biasanya berlangsung lebih lama, bisa beberapa bulan hingga setahun, tergantung pada tujuan individu.
Cutting: Fase cutting umumnya lebih pendek, biasanya berlangsung 2-4 bulan, meskipun bisa lebih lama tergantung pada jumlah lemak yang ingin dihilangkan.
6. Perubahan Fisik
Bulking: Selama bulking, Anda mungkin akan melihat peningkatan ukuran otot dan kekuatan, tetapi juga mungkin mengalami sedikit peningkatan lemak tubuh.
Cutting: Selama cutting, Anda akan melihat penurunan lemak tubuh, yang menghasilkan penampilan yang lebih "terdefinisi". Namun, Anda mungkin juga mengalami sedikit penurunan kekuatan.
7. Efek Psikologis
Bulking: Bulking dapat membuat beberapa orang merasa lebih kuat dan berenergi, tetapi juga bisa menyebabkan kecemasan tentang penambahan lemak.
Cutting: Cutting dapat membuat seseorang merasa lebih ringan dan "fit", tetapi juga bisa menyebabkan rasa lapar dan kelelahan jika tidak dikelola dengan baik.
8. Risiko
Bulking: Risiko utama bulking adalah penambahan lemak yang berlebihan jika tidak dilakukan dengan benar. Ini bisa menyebabkan masalah kesehatan dan membuat fase cutting berikutnya lebih sulit.
Cutting: Risiko cutting termasuk kehilangan massa otot, kelelahan, dan potensi gangguan makan jika dilakukan terlalu ekstrem atau terlalu lama.
Penting untuk diingat bahwa baik bulking maupun cutting adalah strategi yang digunakan oleh atlet dan binaragawan untuk mencapai tujuan fisik tertentu. Bagi kebanyakan orang yang hanya ingin meningkatkan kesehatan dan kebugaran secara umum, pendekatan yang lebih seimbang dan berkelanjutan mungkin lebih sesuai.
Selain itu, banyak atlet dan praktisi fitness modern sekarang mengadopsi pendekatan yang lebih bertahap dan berkelanjutan yang disebut "body recomposition", di mana mereka berusaha membangun otot dan mengurangi lemak secara bersamaan melalui diet dan latihan yang sangat terstruktur. Ini bisa dianggap sebagai jalan tengah antara bulking dan cutting tradisional.