Oleh : Rista Simbolon | Diterbitkan 11 Okt 2024, 14:42 WIB | Short link: https://sumutkota.com/liputan6/bisnis/read/5745527/presiden-afc-ternyata-keluarga-kerajaan-bahrain.html
Bagikan Ke :
Facebook Twitter
Liputan6.com, Jakarta Laga Timnas Indonesia vs Bahrain dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C putaran ketiga diciderai dengan kepemimpinan wasit Ahmed Al Kaf. Dalam laga di National Stadium, Jumat (11/10/2024) dini hari WIB ini, Timnas Indonesia pun harus puas bermain imbang 2-2 melawan Bahrain.
Meskipun sempat tertinggal lebih dulu akibat gol tendangan bebas Mohamed Marhoon di menit ke-15, timnas Indonesia berhasil membalikkan situasi melalui gol Ragnar Oratmangoen pada menit ke-45+3 dan Rafael Struick di menit ke-74.
Wasit memberikan tambahan waktu selama 6 menit, mengingat pertandingan kerap dihentikan. Namun, hingga waktu menunjukkan 90+6', wasit Ahmed Al-Kaf belum juga meniup peluit akhir.
Kekhawatiran itu terbukti, karena pada menit ke-90+9, Mohamed Marhoon kembali mencetak gol yang membuat skor menjadi imbang. Baru setelah kick-off dilakukan, wasit Ahmed Al-Kaf akhirnya mengakhiri pertandingan.
Banyak pihak, termasuk pelatih kepala timnas Indonesia Shin Tae Yong (STY), melayangkan kritik terhadap keputusan tersebut, menyebutkan bahwa kepemimpinan wasit harus diperbaiki.
Presiden AFC Ternyata Juga Orang Bahrain
Akibat kepemimpinan wasit, PSSI menyatakan akan mengirimkan surat protes kepada Asian Football Confederation (AFC). namun, banyak netizen yang meragukan surat protes ini akan ditindaklanjuti.
Hal ini lantaran Presiden AFC sekarang adalah orang Bahrain, yaitu Sheikh Salman bin Ibrahim Al Khalifa.
Dikutip dari laman AFC, Jumat (11/10/2024), Sheikh Salman bin Ibrahim Al Khalifa tidak hanya dikenal sebagai Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang menjabat sejak 2013, tetapi juga sebagai anggota keluarga kerajaan Bahrain.
Lahir pada 2 November 1965, Sheikh Salman telah memainkan peran kunci dalam perkembangan sepak bola di Asia, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu tokoh olahraga terpenting di kawasan ini.
Sebagai bagian dari keluarga kerajaan Bahrain, Sheikh Salman merupakan putra kedua dari Ibrahim bin Hamad al-Khalifa dan Aisha binti Salman al-Khalifa, cucu dari Salman bin Hamad Al Khalifa I, penguasa Bahrain pada tahun 1942 hingga 1961.
Keterlibatan aktif Shaikh Salman dalam dunia olahraga, terutama sepak bola, tidak lepas dari latar belakangnya yang erat dengan dunia politik dan pemerintahan di Bahrain.
Pernah Pimpin Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA)
Sebelum menjadi Presiden AFC, Shaikh Salman juga memimpin Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) dari tahun 2002 hingga 2013. Pengalaman panjang ini mempersiapkannya untuk memimpin AFC di tengah dinamika perkembangan sepak bola Asia yang terus tumbuh pesat.
Selama masa kepemimpinannya, Sheikh Salman telah menekankan pentingnya reformasi dan transparansi dalam tata kelola sepak bola Asia, sekaligus memperjuangkan peningkatan kualitas kompetisi di kawasan ini.
Meskipun masa jabatannya di AFC telah berlangsung lama, dengan Sheikh Salman kini memasuki periode keempat sebagai presiden, latar belakangnya sebagai bagian dari keluarga kerajaan menambah sorotan publik terhadap kariernya. Keberadaannya di puncak AFC memberikan kekuatan politik yang unik, mengingat posisinya di salah satu keluarga paling berpengaruh di Timur Tengah.
Sebagai figur penting dalam sepak bola Asia, Sheikh Salman terus berperan aktif dalam memajukan olahraga ini, sembari menjaga perannya sebagai anggota keluarga kerajaan yang dihormati di Bahrain.