Oleh : Rista Simbolon (Via ) | Diterbitkan | Short link: https://sumutkota.com/sumatera-utara/6699/hadiri-religion-festival-kakanwil-kemenagsu-dampak-nyata-kemenag-ri-dekat-dengan-masyarakat
Bagikan Ke :
Facebook Twitter
Jakarta, MPOL - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara H. Ahmad Qosbi, S.Ag, MM menghadiri Religion Festival bersamaan dengan Kick Off Peringatan Hari Santri 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI di Jakarta, Rabu (9/10).
Religion Festival dihadiri oleh Menteri Agama RI H. Yaqut Cholil Qoumas, Wakil Menteri Agama RI Saiful Rahmat Dasuki, Sekretaris Jenderal Kemenag RI Muhammad Ali Ramdhani, dan seluruh pejabat dan ASN Kementerian Agama RI.
Religion Festival merupakan rangkaian acara yang mengemas kinerja Kemenag terkait program prioritas yang berkenaan dengan umat beragama dan keagamaan. Religion Festival menyampaikan capaian kinerja secara berkelanjutan, menampilkan perjalanan Kementerian Agama dalam beberapa periode. Religion Festival dilatarbelakangi adanya kesadaran akan keragaman Indonesia, baik agama, budaya, bangsa, suku, dan etnis. Kementerian Agama hadir untuk mengelola keragaman tersebut.
Menag RI yang menjadi Pembicara Utama menyampaikan rangkaian keberhasilan dan prestasi yang telah diraih hingga saat ini. Ia mengatakan bahwa indeks kerukunan umat beragama dan indeks kesalehan sosial di Indonesia meningkat. indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) meningkat dari 76,02 pada tahun 2023 menjadi 76,47 pada tahun 2024.
"Selain itu, indeks kesalehan sosial yang diukur melalui lima dimensi—kepedulian sosial, relasi antar manusia, menjaga etika, melestarikan lingkungan, serta relasi dengan negara dan pemerintah—juga mencatat tren peningkatan sejak 2020. Pada tahun tersebut, indeks kesalehan sosial tercatat di angka 82,53, dan kemudian naik menjadi 83,92 pada 2021, 84,55 pada 2022, turun sedikit ke 82,59 pada 2023, namun kembali meningkat menjadi 83,83 pada 2024," ucap Menag.
Menag RI juga menyebutkan bahwa Kantor Urusan Agama (KUA) kini telah bertransformasi menjadi pusat layanan keagamaan yang inklusif dan bermanfaat bagi seluruh umat.
"KUA yang dulu seringkali diplesetkan menjadi Kantor Urusan Asmara, sekarang benar-benar menjadi Kantor Urusan Agama yang melayani kepentingan keagamaan bukan hanya umat Islam, tetapi juga umat agama lain," ujar Menag. Revitalisasi KUA yang dilakukan Kemenag kian meningkatkan fasilitas dan layanan KUA agar lebih mudah diakses oleh masyarakat, termasuk kelompok disabilitas. Indeks layanan KUA mendapat kategori sangat tinggi, sebesar 83,26. Sejumlah program dijalankan di KUA, antara lain: Bimbingan Remaja Usia Sekolah yang berfokus pada pencegahan pernikahan anak dan stunting. Program ini sudah diikuti oleh 458.563 remaja usia sekolah.
Ada juga program bimbingan perkawinan yang sudah menyasar 1.427.759 pasangan calon pengantin. Program ini juga turut berperan menurunkan angka perkawinan anak dari 9,23% pada 2021 menjadi 6,92% pada 2023.
Selain memberikan layanan keagamaan, KUA juga menjadi wadah pemberdayaan ekonomi bagi umat. Sebanyak 2.570 UMKM telah kita bantu melalui program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat.
"KUA sekarang adalah tempat inklusif, melayani semua umat beragama, dan memberikan dampak nyata bagi kehidupan masyarakat," kata Gus Men.
Menteri Agama RI mengatakan masyarakat sudah tidak lagi perlu mengakses layanan Kementerian Agama secara konvensional. Menag RI telah meluncurkan aplikasi Pusaka (Pusat Layanan Kementerian Agama) yang bisa diakses dengan jangkauan luas.
"Layanan publik tidak perlu lagi dinikmati dengan cara-cara konvensional. Orang tidak perlu lagi datang ke kantor-kantor Kementerian Agama. Cukup dengan menggunakan aplikasi, umat beragama, masyarakat di Indonesia bisa mengakses layanan Kementerian Agama kapan pun dan di mana-mana," ungkapnya.
Kementerian Agama kini mampu membawa perubahan signifikan dalam layanan sertifikasi halal di Indonesia. Proses yang dulu memakan waktu sangat lama, kini dapat diselesaikan dalam waktu 8 sampai 11 hari saja.
"Tahun 2012 sampai tahun 2018 misalnya, baru ada 668.615 produk halal yang tersertifikasi. Tetapi sejak tahun 2019 sampai tahun 2024, sampai hari ini, produk yang sudah bersertifikat halal itu sebanyak 5.302.257 produk," jelasnya.
Capaian sertifikasi halal ini, salah satunya berkat program unggulan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag, yaitu Sertifikasi Halal Gratis (Sehati) dengan mekanisme Self Declare. Program yang diluncurkan sejak awal masa jabatan Gus Men berhasil menerbitkan 1.760.384 sertifikat yang mencakup lebih dari 3 juta produk.
Gus Men juga menyampaikan progress Kemandirian Pesantren. Kemandirian Pesantren diberikan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan. Pesantren sasaran juga menerima bantuan inkubasi bisnis. Pada awal digulirkan, ada 105 pesantren yang mendapat bantuan dengan total anggaran mencapai Rp37,45 Miliar. Tahun 2022, program ini menyasar 504 pesantren, dengan bantuan mencapai Rp46 Miliar.
Pada tahun ketiga, Kemenag memperluas jangkauan program ini hingga 1.467 pesantren. Total bantuan yang diberikan mencapai Rp245,55 Miliar. Tahun ini, sebanyak Rp160,50 miliar disiapkan untuk 1.500 pesantren sasaran program Kemandirian Pesantren.
"Alhamdulillah, saat ini sudah terbentuk 432 badan usaha milik pesantren," sebut Menag.
Kakanwil Kemenagsu: Keberhasilan Program Kemenag Buah Hasil Komitmen Teguh Satu Komando
Kakanwil Kemenagsu yang hadir pada kegiatan tersebut menyampaikan bahwa keberhasilan capaian yang telah diukir oleh Kementerian Agama RI merupakan kerja bersama seluruh satuan kerja serta keteguhan komitmen dalam satu komando dan satu barisan.
"Capaian tersebut merupakan komitmen bersama dalam mewujudkan kepentingan bersama, yaitu pelayanan terbaik ke pada masyarakat," ucap Kakanwil yang hadir bersama Kakankemenag Kab/Kota se Sumatera Utara.
Ahmad Qosbi juga berkomitmen agar meningkatkan pelayan ke masyarakat sesuai dengan apa yang disampaikan Gus Men terutama pada program prioritas Kementerian Agama RI.
"Tentu kita terus bekerja. Bersama-sama meningkatkan kualitas sumber daya dan capaian. Tantangan demi tantangan akan kita hadapi bersama sesuai tupoksi masing-masing," tambahnya.(NAS)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Kata Kunci:
Baca Juga:
Religion Festival dihadiri oleh Menteri Agama RI H. Yaqut Cholil Qoumas, Wakil Menteri Agama RI Saiful Rahmat Dasuki, Sekretaris Jenderal Kemenag RI Muhammad Ali Ramdhani, dan seluruh pejabat dan ASN Kementerian Agama RI.
Religion Festival merupakan rangkaian acara yang mengemas kinerja Kemenag terkait program prioritas yang berkenaan dengan umat beragama dan keagamaan. Religion Festival menyampaikan capaian kinerja secara berkelanjutan, menampilkan perjalanan Kementerian Agama dalam beberapa periode. Religion Festival dilatarbelakangi adanya kesadaran akan keragaman Indonesia, baik agama, budaya, bangsa, suku, dan etnis. Kementerian Agama hadir untuk mengelola keragaman tersebut.
Menag RI yang menjadi Pembicara Utama menyampaikan rangkaian keberhasilan dan prestasi yang telah diraih hingga saat ini. Ia mengatakan bahwa indeks kerukunan umat beragama dan indeks kesalehan sosial di Indonesia meningkat. indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) meningkat dari 76,02 pada tahun 2023 menjadi 76,47 pada tahun 2024.
"Selain itu, indeks kesalehan sosial yang diukur melalui lima dimensi—kepedulian sosial, relasi antar manusia, menjaga etika, melestarikan lingkungan, serta relasi dengan negara dan pemerintah—juga mencatat tren peningkatan sejak 2020. Pada tahun tersebut, indeks kesalehan sosial tercatat di angka 82,53, dan kemudian naik menjadi 83,92 pada 2021, 84,55 pada 2022, turun sedikit ke 82,59 pada 2023, namun kembali meningkat menjadi 83,83 pada 2024," ucap Menag.
Menag RI juga menyebutkan bahwa Kantor Urusan Agama (KUA) kini telah bertransformasi menjadi pusat layanan keagamaan yang inklusif dan bermanfaat bagi seluruh umat.
"KUA yang dulu seringkali diplesetkan menjadi Kantor Urusan Asmara, sekarang benar-benar menjadi Kantor Urusan Agama yang melayani kepentingan keagamaan bukan hanya umat Islam, tetapi juga umat agama lain," ujar Menag. Revitalisasi KUA yang dilakukan Kemenag kian meningkatkan fasilitas dan layanan KUA agar lebih mudah diakses oleh masyarakat, termasuk kelompok disabilitas. Indeks layanan KUA mendapat kategori sangat tinggi, sebesar 83,26. Sejumlah program dijalankan di KUA, antara lain: Bimbingan Remaja Usia Sekolah yang berfokus pada pencegahan pernikahan anak dan stunting. Program ini sudah diikuti oleh 458.563 remaja usia sekolah.
Ada juga program bimbingan perkawinan yang sudah menyasar 1.427.759 pasangan calon pengantin. Program ini juga turut berperan menurunkan angka perkawinan anak dari 9,23% pada 2021 menjadi 6,92% pada 2023.
Selain memberikan layanan keagamaan, KUA juga menjadi wadah pemberdayaan ekonomi bagi umat. Sebanyak 2.570 UMKM telah kita bantu melalui program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat.
"KUA sekarang adalah tempat inklusif, melayani semua umat beragama, dan memberikan dampak nyata bagi kehidupan masyarakat," kata Gus Men.
Menteri Agama RI mengatakan masyarakat sudah tidak lagi perlu mengakses layanan Kementerian Agama secara konvensional. Menag RI telah meluncurkan aplikasi Pusaka (Pusat Layanan Kementerian Agama) yang bisa diakses dengan jangkauan luas.
"Layanan publik tidak perlu lagi dinikmati dengan cara-cara konvensional. Orang tidak perlu lagi datang ke kantor-kantor Kementerian Agama. Cukup dengan menggunakan aplikasi, umat beragama, masyarakat di Indonesia bisa mengakses layanan Kementerian Agama kapan pun dan di mana-mana," ungkapnya.
Kementerian Agama kini mampu membawa perubahan signifikan dalam layanan sertifikasi halal di Indonesia. Proses yang dulu memakan waktu sangat lama, kini dapat diselesaikan dalam waktu 8 sampai 11 hari saja.
"Tahun 2012 sampai tahun 2018 misalnya, baru ada 668.615 produk halal yang tersertifikasi. Tetapi sejak tahun 2019 sampai tahun 2024, sampai hari ini, produk yang sudah bersertifikat halal itu sebanyak 5.302.257 produk," jelasnya.
Capaian sertifikasi halal ini, salah satunya berkat program unggulan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag, yaitu Sertifikasi Halal Gratis (Sehati) dengan mekanisme Self Declare. Program yang diluncurkan sejak awal masa jabatan Gus Men berhasil menerbitkan 1.760.384 sertifikat yang mencakup lebih dari 3 juta produk.
Gus Men juga menyampaikan progress Kemandirian Pesantren. Kemandirian Pesantren diberikan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan. Pesantren sasaran juga menerima bantuan inkubasi bisnis. Pada awal digulirkan, ada 105 pesantren yang mendapat bantuan dengan total anggaran mencapai Rp37,45 Miliar. Tahun 2022, program ini menyasar 504 pesantren, dengan bantuan mencapai Rp46 Miliar.
Pada tahun ketiga, Kemenag memperluas jangkauan program ini hingga 1.467 pesantren. Total bantuan yang diberikan mencapai Rp245,55 Miliar. Tahun ini, sebanyak Rp160,50 miliar disiapkan untuk 1.500 pesantren sasaran program Kemandirian Pesantren.
"Alhamdulillah, saat ini sudah terbentuk 432 badan usaha milik pesantren," sebut Menag.
Kakanwil Kemenagsu yang hadir pada kegiatan tersebut menyampaikan bahwa keberhasilan capaian yang telah diukir oleh Kementerian Agama RI merupakan kerja bersama seluruh satuan kerja serta keteguhan komitmen dalam satu komando dan satu barisan.
"Capaian tersebut merupakan komitmen bersama dalam mewujudkan kepentingan bersama, yaitu pelayanan terbaik ke pada masyarakat," ucap Kakanwil yang hadir bersama Kakankemenag Kab/Kota se Sumatera Utara.
Ahmad Qosbi juga berkomitmen agar meningkatkan pelayan ke masyarakat sesuai dengan apa yang disampaikan Gus Men terutama pada program prioritas Kementerian Agama RI.
"Tentu kita terus bekerja. Bersama-sama meningkatkan kualitas sumber daya dan capaian. Tantangan demi tantangan akan kita hadapi bersama sesuai tupoksi masing-masing," tambahnya.(NAS)
Editor
: Baringin MH Pulungan
Kata Kunci:
Hadiri Religion Festival, Kakanwil Kemenagsu: Dampak Nyata Kemenag RI Dekat Dengan Masyarakat |
|
on
6:23:55pm Kamis 10 Oktober 2024 |
Rating
Artikel Terkait
Artikel Lainnya