- Beranda » Liputan6 » Cuaca Besok Kamis 10 Oktober 2024: Jabodetabek Siang Hari Akan Cerah Berawan Berita Viral Hari Ini Kamis 10 Oktober 2024
Cuaca Besok Kamis 10 Oktober 2024: Jabodetabek Siang Hari Akan Cerah Berawan Berita Viral Hari Ini Kamis 10 Oktober 2024
Liputan6.com, Jakarta - Seluruh wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi besok, Kamis 10 Oktober 2024 pada pagi hari diprediksi berawan tebal dan berawan. Seperti itulah prakiraan cuaca besok.
Cuaca Jakarta di siang hari, seluruhnya diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan cerah berawan.
Lalu di malam hari, mayoritas langit Jakarta diprakirakan BMKG bakal berawan tebal.
Advertisement
Sementara itu, Wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Depok, dan Kota Bogor, Jawa Barat siang hari diprediksi akan berawan dan cerah berawan. Dan malam hari nya mayoritas diprediksi turun hujan dengan intensitas ringan.
Lalu di Kota Tangerang, Banten diprakirakan cuaca pagi hari bakal berawan tebal, siang akan cerah berawan, dan malamnya berawan tebal, seperti laporan BMKG melalui laman resminya www.bmkg.go.id.
Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Jakarta Barat | Berawan Tebal | Cerah Berawan | Berawan Tebal |
Jakarta Pusat | Berawan Tebal | Cerah Berawan | Berawan Tebal |
Jakarta Selatan | Berawan Tebal | Cerah Berawan | Berawan Tebal |
Jakarta Timur | Berawan Tebal | Cerah Berawan | Berawan Tebal |
Jakarta Utara | Berawan Tebal | Cerah Berawan | Berawan Tebal |
Kepulauan Seribu | Berawan | Cerah Berawan | Berawan Tebal |
Bekasi | Berawan | Berawan | Hujan Ringan |
Depok | Berawan | Cerah Berawan | Hujan Ringan |
Kota Bogor | Berawan | Cerah Berawan | Hujan Ringan |
Tangerang | Berawan Tebal | Cerah Berawan | Berawan Tebal |
Gelombang Panas Indonesia, Fakta dan Mitos?
Meskipun negara-negara tetangga mengalami gelombang panas yang intens, situasi di Indonesia ternyata berbeda. Mari kita telusuri fakta dan mitos seputar gelombang panas Indonesia.
Mitos: Indonesia Mengalami Gelombang Panas
Banyak yang mengira bahwa Indonesia juga terkena dampak gelombang panas seperti negara-negara tetangganya. Namun, ini adalah mitos yang perlu diklarifikasi.
Fakta: Indonesia Tidak Mengalami Gelombang Panas
Menurut BMKG, Indonesia tidak mengalami fenomena gelombang panas seperti yang terjadi di negara-negara lain. Berikut adalah beberapa alasan mengapa:
-
Definisi tidak terpenuhi: Gelombang panas memerlukan suhu maksimum harian yang lebih tinggi 5°C atau lebih dari rata-rata selama minimal lima hari berturut-turut. Kondisi ini tidak terjadi di Indonesia.
Karakteristik geografis: Indonesia terletak di sekitar ekuator dan merupakan negara kepulauan yang dikelilingi perairan luas. Hal ini menyebabkan dinamika atmosfer yang berbeda dengan wilayah lintang menengah dan tinggi.
Variabilitas cuaca: Indonesia memiliki variabilitas perubahan cuaca yang sangat cepat, yang tidak mendukung terjadinya gelombang panas yang berkepanjangan.
Apa yang Sebenarnya Terjadi di Indonesia?
Meskipun tidak mengalami gelombang panas, Indonesia memang mengalami peningkatan suhu. Fenomena ini disebabkan oleh:
-
Pemanasan permukaan: Akibat dari mulai berkurangnya pembentukan awan dan curah hujan.
Peralihan musim: Kondisi gerah yang dirasakan merupakan hal umum pada periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
Kombinasi faktor: Pemanasan permukaan dan kelembaban yang masih relatif tinggi pada periode peralihan menyebabkan rasa gerah.
Dampak Perubahan Iklim pada Cuaca Indonesia
Meskipun Indonesia tidak mengalami gelombang panas seperti negara-negara tetangganya, perubahan iklim tetap memiliki dampak signifikan terhadap cuaca di tanah air.
Peningkatan Suhu Rata-rataBeberapa wilayah di Indonesia mencatat peningkatan suhu yang cukup signifikan:
-
Deli Serdang, Sumatera Utara: 37,1°C
Medan, Sumatera Utara: 36°C
Kapuas Hulu, Kalimantan Barat: 36,6°C
Sidoarjo, Jawa Timur: 36,6°C
Bengkulu: 36,6°C
Perubahan Pola Cuaca
Perubahan iklim juga berdampak pada pola cuaca di Indonesia:
-
Pergeseran musim: Musim hujan dan kemarau menjadi kurang dapat diprediksi.
Curah hujan ekstrem: Beberapa wilayah mengalami peningkatan intensitas curah hujan.
Kekeringan: Wilayah lain mengalami periode kekeringan yang lebih panjang.
Dampak pada Sektor-sektor Penting
Perubahan cuaca ini berdampak pada berbagai sektor di Indonesia:
-
Pertanian: Perubahan pola tanam dan risiko gagal panen.
Kesehatan: Peningkatan risiko penyakit terkait cuaca.
Sumber daya air: Tantangan dalam pengelolaan air bersih.
Infrastruktur: Kebutuhan adaptasi infrastruktur terhadap perubahan cuaca.