Oleh : Rista Simbolon (Via ) | Diterbitkan | Short link: https://sumutkota.com/peristiwa/6058/usai-rumahnya-diserang-kadus-di-deli-serdang-ngaku-adik-perempuannya-ditelanjangiuang-dirampas-sekelompok-orang
Bagikan Ke :
Facebook Twitter
Deli Serdang, MPOL - Kepada Dusun III A, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Ayub Pringadi Marbun mengaku adik perempuannya, MA (32) ditelanjangi dan dicakar-cakar oleh segerombolan orang usai rumahnya di Jalan Gitar diserang dan dilempari puluhan orang tak dikenal, Senin (16/9/2024).
Baca Juga:
"Saya yang datang ke sana untuk melihat situasi dan dia video call, handphone dirampas, uang di dalam saku yang baru diambil dari ATM dirampas sebanyak Rp 2 juta dan dia ditelanjangi. Yang berbuat ini kelompok Forum Perumahan Masyarakat Sejahtera Selambo, terlalu sadis dan beringas tidak berperikemanusiaan," kata Ayub kepada sejumlah wartawan di Jalan Selambo Raya, Percut Sei Tuan, Rabu (18/9/2024) sore.
"Adik saya ditelanjangi ini seperti di cakar-cakar. Pelakunya emak emak," tambahnya.
Kata Ayub, para pelaku secara membabi buta melakukan itu terhadap adiknya. Selain itu, menurutnya dirinya juga harus mati di tangan para pelaku.
Saat disinggung apa motif dari kejadian itu, Ayub mengaku segerombolan pihak penggarap di lahan eks PTPN II Jalan Selambo Raya, menganggapnya berpihak kepada pihak pengembang.
"Saya nggak tahu apa penyebabnya, mereka begitu benci kepada saya. Motifnya katanya saya berpihak kepada pihak pengembang. Saya sebagai kepala dusun tidak berpihak kepada siapa-siapa tapi saya mengetahui ada lahan begitu besar, ada yang menguasai dan saya mengetahui. Kalau saya tidak tahu berarti saya tidak bekerja. Sekitar 325 hektar tanahnya," jelasnya.
Menurut Ayub, keluarganya juga ikut diserang karena waktu kejadian rumahnya dilempari batu, keluarganya yang mendengar rumah korban diserang kemudian datang ikut melawan.
"Sudah kita laporkan ke polisi dan sekarang lagi diproses di Polrestabes Medan terkait dengan perusakan dan penganiayaan. Ada 3 sepeda motor yang diambil milik keluarga saya dan 3 unit handphone juga sudah dibuat laporan. Itu semua di Polrestabes kami laporkan, malam itu juga," ungkapnya.
Menurutnya, polisi juga langsung meninjau ke lapangan dan korban langsung diperiksa untuk dilakukan berita acara pemeriksaan (BAP).
"Rumah saya diserang selang beberapa jam kantor forum juga diserang. Keributan di sana sekitar jam 10-an, jam 11.00 nya rumah saya diserang. Saya dituduh sebagai dalang saya membawa geng motor atau preman. Pertanyaannya untuk apa saya menyewa mereka? Boleh dilihat rekam jejak saya bahwa saya anti terhadap geng motor dan saya pernah merendam anak geng motor di parit sampai pagi," jelasnya.
Masih dijelaskan Ayub, segerombolan orang itu juga menuduhnya telah berpihak kepada pengembang, menyewa preman dan geng motor untuk menghalau masyarakat untuk memusuhi masyarakat juga.
"Tuduhan itu 100% saya jamin tidak benar karena itu semua fitnah. Padahal boleh dicek 90% itu bukan masyarakat Dusun III Selambo, itu orang luar yang diundang ke sini," tegasnya.
Korban pun berharap agar polisi mengusut tuntas kasus yang dialaminya dan keluarganya. Selain itu meminta perkara ini harus dijalankan dengan hukum yang berlaku di Indonesia agar semua bisa terang benderang karena dirinya sampai saat ini masih trauma dan terancam.
Setelah kejadian mencekam itu,istri dan anaknya harus mengungsi dari rumahnya. Sementara adik perempuannya terpaksa harus tinggal di rumahnya yang sudah hancur berantakan dilempari batu. Karena rumah adiknya itu sudah tidak bisa ditempati lagi karena sudah diserang dan dilempari batu sampai benar-benar hancur.
"Ada 4 rumah yang dihancurkan, satu rumah saya, rumah keluarga saya, rumah teman saya dan rumah anggota yang kerja sama saya. Target mereka memang mau membunuh saya. Saya juga berulang kali jadi target pembunuhan," katanya.
Keterangan Polisi
Kapolrestabes Medan, Komisaris Besar Polisi (KBP) Teddy Marbun mengatakan telah menerima informasi adanya sekelompok masyarakat melakukan perusakan.
"Latar belakangnya adalah saling berebut lahan tanah antara PT dengan kelompok Forum diinisiator oleh OB. Dia yang mengajak masyarakat yang bukan warga Selambo ini menggarap kurang lebih 200 hektare," kata Teddy di Jalan Selambo Raya, Percut Sei Tuan, Rabu (18/9/2024).
Menurut Teddy, kelompok forum ini berjumlah sekitar 2.000 orang, di mana masyarakat dimintai uang administrasi Rp 500 ribu dan diyakinkan diberi tanah garapan 10x20 meter. Atas dasar ini, forum melakukan upaya menguasai lahan.
"Kalau kita lihat (kasus ini) harus sama-sama didalami. Dampaknya ada informasi kelompok ini menggarap lahan yang sebelumnya dikuasai PT. BGD dan merusak tembok menggunakan alat berat. Tanaman jabon yang dipercayakan kelompok tani lain untuk menanam," sebutnya.
Teddy mengatakan latar belakang pihak perusahaan menggerakkan kelompok geng motor untuk melakukan upaya perusakan. Dia mengakui kemarin polisi telah melakukan upaya pengamanan supaya tidak terjadi konflik antara kelompok PT. BGD dengan massa masyarakat.
Kemarin, sempat terjadi beberapa kejadian. Pertama, kelompok dari geng motor yang dikerahkan oleh PT. BGD ini dengan membawa geng motor 'Neleng' melakukan perusakan terhadap kantor forum bersama dan melakukan beberapa pembakaran juga sepeda motor.
"Berkat kehadiran aparat keamanan, mereka akhirnya kabur. Namun perjalanannya menimbulkan isu bahwa yang menggerakkan kelompok geng motor ini adalah kadus, sehingga dari masyarakat forum ini melakukan upaya kekerasan dengan mengerahkan kelompok geng motor dari forum, nama geng motornya KAMI," terangnya.
"(Geng motor) KAMI melakukan perusakan. Pertama, melakukan perusakan dan pelemparan terhadap rumah Kadus III Selambo, Desa Amplas, bernama Ayub dan juga melakukan perusakan rumah di tempat lain, yaitu rumah Hendro Simamora di Jalan Teratai, tanah garapan Dusun III dan juga melakukan perusakan di rumah Rahmad Zainul Sinambela. Di situ keluarganya mengalami penganiayaan. Anaknya Rahmad Zainul Sinambela ada luka di tangan bagian kiri dan telinga. Sementara kini di rumah sakit," sambungnya.
Masih dijelaskan Teddy, kelompok forum juga merusak sebuah sepeda motor dan ada laporan yang dibuat perusahaan ke Satreskrim Polrestabes Medan.
"Jadi kita semua akan memproses beberapa kejadian yang dilakukan beberapa oknum ini, baik oknum geng motor, oknum forum dan lainnya. Kita tidak mentolerir adanya tindak perusakan dan penganiayaan," ucapnya.
Oleh karena itu pihaknya semua turun ke lokasi untuk melakukan pengamanan dari hari sejak peristiwa itu terjadi sampai dengan saat ini.
"Di sini (depan rumah kadus) disiapkan 1 pleton dan di dalam (tanah garapan) ada 1 pleton untuk masyarakat forum agar tidak mengganggu arus kelancaran bagi masyarakat yang mau masuk ke dalam dan sudah dilakukan upaya persuasif supaya permasalahan ini, tanah garapan ini harus dibahas secara bersama-sama," katanya.
Pihaknya juga akan memanggil pemerintahan daerah Deli Serdang, untuk dilakukan perembukan bersama. Dirinya mengimbau agar masyarakat tidak terpengaruh dan terprovokasi serta diiming-imingi tanah garapan murah, terutama pada masyarakat yang masuk dalam Forum Perumahan dan Permukiman Bersama Selambo Sejahtera.
"Kami akan mendalami siapa pemilik tanah garapan ini. Tanah ini sudah dipastikan tidak ada substansinya. Ya, kita akan lihat seperti apa. Kita himbau kepada masyarakat agar tidak ada lagi korban penipuan dari forum ini supaya forum ini yang bukan warga sini harus bisa melihat seperti apa keberadaan tanah di Dusun III Selambo, ini," jelasnya.
Sejauh ini Polrestabes Medan belum ada mengamankan satu orang pun pelaku karena beralasan masih mendalami video penyerangan yang beredar di media sosial dan meminta keterangan saksi-saksi.
"Secepatnya akan berupaya untuk menindaklanjuti oknum yang terlibat, baik perusakan rumah dan perusakan lahan, baik kedua belah pihak, kita tak membeda-bedakan. Baik dari geng motor Neleng yang melakukan perusakan kantor forum maupun yang lain. Siapa yang berbuat dia akan bertanggung jawab," tegasnya.
Teddy mengatakan pihaknya akan melakukan pengamanan sampai suasana aman.
"Sementara kita menjaga jangan sampai ada saling menyerang. Yang terluka 1 orang tadi atas nama Rahmad Sinambela," sebutnya. *
Kata Kunci: