Diungkapkan Alim, alasan menjatuhkan pilihannya ke Hidayatullah-Yasyir Ridho didasari kedekatan kedua sosok tersebut kepada Al Jam'iatul Washliyah.

Karena itu, dia mengingatkan kepada kader dan warga Al Washliyah untuk tidak kemana-mana di Pilkada Medan.

"Hidayatullah kader Al Jam'iatul Washliyah. Warga Al Washliyah enggak usah kemana-mana lagi, kita semua pilih Ustaz Hidayatullah dan Bang Yasyir Ridho Loebis. Washliyah akan jaya 5 tahun ke depan, Insya Allah," ucapnya di hadapan Dedi Iskandar dan puluhan kader Al Washliyah.

Kepada Hidayatullah-Yasyir Ridho, Alim berpesan jika terpilih nanti untuk tidak meninggalkan Zakat dan Infak. Dia mengutip pesan terakhir Nabi Muhammad dalam Haji Wada.

"Jangan hanya infak dan zakat itu berada di Baznaz saja, Baznas penting, tapi jika terpilih, jadikan zakat dan infak berada di masjid, karena di sekeliling masjid bisa dibantu. Bagaimana zakat, infak, mengatasi masalah kehidupan, pendidikan, ekonomi umat," ucapnya.

Ketua PW Jam'iyatul Washliyah, Dedy Iskandar Batubara, mendukung penuh langkah pasangan HIRO untuk bertarung di Pilkada Medan 2024. Kata Dedi, Hidayatullah-Yasyir Ridho memiliki kedekatan khusus dengan Al-Washliyah.

"Ustaz Hidayatullah ini pendidikannya dari SD sampai SMA di sekolah Al-Washliyah. Pernah pengurus Al -Washliyah juga. Sementara Bang Ridho sudah jelas, semua orang tahu beliau," bebernya.

Menurutnya, Hidayatullah-Yasyir Ridho Loebis merupakan pasangan dengan kombinasi yang lengkap.

"Pasangan ini kombinasinya pas. Ustaz Hidayatullah mewakili umat, dan Bang Yasyir Ridho dari sisi lapangannya, jadi pas dia," ujarnya.

Anggota DPD RI tersebut menyebut, konsep pendidikan yang diusung pasangan HIRO sesuai dengan program pendidikan yang menjadi fokus Al-Washliyah saat ini.

Bakal Calon Wali Kota Medan, Hidayatullah mengatakan, pendidikan merupakan salah satu jalan untuk meningkatkan kesejahteraan dan menghempang kemiskinan.

"Pendidikan di Medan harus terus didorong, karena ini salah satu jalan untuk bisa memotong kemiskinan. Dengan pendidikan secara jangka panjang, kita memutus lingkaran kebodohan dan mengangkat kesejahteraan masyarakat," paparnya.

Hidayatullah juga menerangkan, perekonomian Medan lebih baik di banding daerah lain. Namun, pertumbuhan ekonomi menyisakan kantong kemiskinan, ada kesenjangan sosial yang terjadi. Pemberdayaan pelaku UMKM juga bisa menjadi jalan lain untuk menyejahterakan warga Medan.

"Program pendidikan, sosial, ekonomi kami erat hubungannya dengan Al Washliyah yang beberapa tahun ini konsen mengurusi UMKM. Ini kerja luar biasa, tapi akan lebih efektif kerja itu jika disinergikan dengan pemerintahan Kota Medan nantinya. Karena itu, jika diamanahkan memimpin Kota Medan, kebersamaan ini akan terus berlanjut," terangnya.

Bakal Calon Wakil Wali Kota Medan, Yasyir Ridho Loebis mengatakan, program beasiswa sarjana harus diperjuangkan. Karena, dengan meningkatnya jumlah sarjana akan berdampak dengan meningkatnya kehidupan warga Kota Medan.

"Kita ingin menggandeng para sarjana untuk terlibat dalam pembangunan Kota Medan. Sarjana bisa mendapatkan posisi pekerjaan yang tepat, sehingga bisa berkontribusi dalam peningkatan ekonomi. Pendidikan yang murah atau bahkan gratis bisa jadi jalan untuk menghindari kemiskinan," sebutnya.

Eks Ketua KNPI Sumut itu juga berjanji akan meningkatkan taraf hidup guru-guru honorer. Sebab, peranan guru sangat besar bagi peningkatam SDM di Kota Medan.

"Kita harus akui, guru-guru kita, khususnya yang honorer ini jauh dari kata sejahtera. Sementara mereka ini punya peran penting, bukan hanya menyampaikan materi pelajaran, tapi jangka panjangnya untuk menghindari kemiskinan," bebernya.

Mantan Wakil Ketua DPRD Sumut ini berjanji, dirinya akan memperjuangkan beasiswa S2 dan S3 kepada guru-guru.

"Itu saya anggap investasi negara kepada pendidikan. Jika dapat amanah, apa yang kami sampaikan hari ini akan kami wujudkan. Itu janji kami," Ridho menandaskan.