- Beranda » Liputan6 » Gus Baha Ungkap Golongan Manusia Mulia yang Disebut Allah di Arsy, Apa Amalannya? Berita Viral Hari Ini Jumat 1 November 2024
Gus Baha Ungkap Golongan Manusia Mulia yang Disebut Allah di Arsy, Apa Amalannya? Berita Viral Hari Ini Jumat 1 November 2024
Liputan6.com, Cilacap - Pengasuh Ponpes Tahfidzul Qur’an LP3iA, KH. Ahmad bahauddin Nursalim (Gus Baha) menerangkan perihal golongan manusia mulia sebab namanya disebut Allah SWT.
Dalam sebuah ceramahnya, Gus Baha pun membocorkan amalan yang meraka lakukan hingga mendapatan anugerah yang sangat mulia ini, yakni selalu mengingat Allah.
“Jangan sampai kamu lupa Allah SWT, pokoknya fadzkuruuni adzkurukum,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube Short @gusbaha-n8f, Rabu (30/10/2024).
Advertisement
“Sudah ingatlah Allah, kalau Allah sampai menyebut kamu adzkurkum, Allah menyebut kamu ‘Adzkurkum’, di sebut di Arsy,” sambungnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Keistimewaan yang Luar Biasa
Menurut Gus Baha, meskipun Allah hanya menyebut satu kata sungguh itu merupakan sebuah keberuntungan dan keistimewaan yang luar biasa.
Lantas Gus Baha menganalogikakan saat kita disebut oleh orang yang memiliki jabatan penting seperti presiden, yakni saat kita disebut sebagai teman akrab presiden, tentu keuntungannya sangat besar, yakni pejabat di bawah kita juga akan segan.
Lantas bagaimana dengan Allah yang menyebut kita? Tentu saja tak bisa dibayangkan keutamaan dan keistimewaan kita dihadapan para makhluk Allah yang lain.
Diakhir penjelasannya Gus Baha mengatakan amalan supaya disebut Allah SWT, maka kita harus selalu mengingat Allah SWT dalam kondisi apapun.
Advertisement
5 Keutamaan Banyak Mengingat Allah
Menukil Republika, mengingat Allah atau zikir memiliki beberapa keutamaan dan fadhilah, sebagaimana disebutkan di dalam Alqur’an dan hadits, di antaranya sebagai berikut.
1. Mendatangkan ketenangan
Manusia selalu menginginkan ketenangan dan kebahagian dalam hidupnya, tidak mengharapkan segala masalah yang akan mendatangkan kecemasan dan kegelisahan. Untuk itu, dzikir dapat berguna untuk menentramkan hati. Allah berfirman,
"Orang-orang yang beriman, hati mereka tenang dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS ar-Ra'd ayat 28)
2. Mendapatkan ampunan dari Allah
Allah berfirman di dalam Alqur’an bahwa orang yang selalu mengingat Allah akan mendapatkan maghfirah (ampunan) dan pahala yang besar.
"Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS al-Ahzab ayat 35)
3. Merupakan pekerjaan mulia
Setiap pekerjaan yang baik pasti mulia, namun lebih mulia lagi jika pekerjaan yang baik itu selalu diiringi dengan keikhlasan dan hanya untuk menggapai mardhatillah.
"Dan sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS al-Ankabut ayat 45)
4. Allah selalu mengingat orang yang berzikir
Manusia diperintahkan berdzikir kepada Allah bukan berarti Allah sangat membutuh makhluk-Nya untuk mengingat-Nya. Berzikir atau tidak, tidak akan mengurangi keagungan Allah. Namun, di dalam berzikir ada hubungan timbal-balik antara makhluk dengan Sang Pencipta. Allah menyebutkannya di dalam Alqur'an bahwa Allah akan selalu mengingat hamba-Nya jika seorang hamba itu mengingat-Nya.
"Ingatlah Aku, niscaya Aku akan ingat (pula) kepadamu, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." (Q5 al-Baqarah ayat 152)
5. Allah mengabulkan segala permohonannya
Di antara fadhilah atau keutamaan berdzikir disebutkan dalam sebuah hadits, bahwa orang yang selalu berdzikir akan diberikan karunia oleh Allah dan segala permintaannya akan dikabulkan. Rasulullah bersabda bahwa Allah telah berfirman,
"Barangsiapa yang sibuk dengan berzikir kepada Ku dan meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya karunia yang paling utama yang Aku berikan kepada orang yang meminta."
Demikianlah di antara fadhilah dan keutamaan dzikir. Dan, masih banyak lagi keutamaan yang akan didapat bagi orang yang selalu menyiram lisan, hati, dan perilakunya dengan kalimat-kalimat dzikir.
Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement