Kisah ini terjadi ketika Kiai Sholeh Darat sedang dalam perjalanan menuju Semarang.

Saat itu, Kiai Sholeh Darat tengah berjalan kaki di sepanjang jalan. Tiba-tiba, sebuah mobil yang berisi tentara Belanda melintas di depannya.

Meskipun melihat sang ulama berjalan sendirian, tentara-tentara tersebut tidak menawarkan tumpangan kepada Kiai Sholeh Darat.

Mereka melanjutkan perjalanan tanpa mempedulikan keberadaan ulama besar tersebut.

Anehnya, setelah rombongan tentara Belanda tersebut melewati Kiai Sholeh Darat, mobil yang mereka naiki mendadak mogok.

Para tentara tersebut kebingungan karena mobil yang mereka kendarai tidak bisa dinyalakan meskipun mereka telah mencoba berbagai cara.

Kejadian ini membuat para tentara itu merasa cemas dan bingung.

Setelah beberapa saat mencoba memperbaiki mobil yang mogok, salah satu tentara mulai menyadari bahwa kejadian ini mungkin ada hubungannya dengan Kiai Sholeh Darat yang baru saja mereka lewati.

Mereka kemudian memutuskan untuk kembali dan menawarkan tumpangan kepada sang ulama sebagai tanda penghormatan.

Setelah mereka menawari tumpangan kepada Kiai Sholeh Darat, sesuatu yang luar biasa terjadi. Mobil yang sebelumnya mogok tiba-tiba bisa menyala kembali tanpa ada masalah.

Para tentara Belanda tersebut terkejut dan takjub dengan kejadian yang baru saja mereka alami.

Peristiwa ini menjadi salah satu bukti karomah Kiai Soleh Darat yang semuanya terjadi atas izin Allah Ta'ala. Kisah ini pun menjadi cerita yang sering diceritakan dari generasi ke generasi sebagai bentuk penghormatan terhadap karomah sang ulama.

Kisah Kiai Sholeh Darat ini juga menunjukkan betapa besar pengaruhnya di kalangan masyarakat, bahkan di kalangan penjajah yang saat itu menduduki tanah air.

Keberanian dan kebijaksanaan Kiai Soleh Darat dalam menghadapi situasi ini juga menjadi teladan bagi banyak orang.

Banyak yang meyakini bahwa Kiai Soleh Darat bukan hanya memiliki ilmu yang luas, tetapi juga memiliki kedekatan spiritual yang kuat dengan Allah SWT.

karomah yang dimilikinya diyakini sebagai salah satu bentuk perlindungan Allah terhadap para hamba-Nya yang saleh dan taat.

Dengan segala kelebihan yang dimilikinya, Kiai Soleh Darat tidak pernah menyombongkan diri. Ia selalu rendah hati dan tetap menjalani hidup dengan penuh kesederhanaan.

Sikap inilah yang membuatnya semakin dihormati dan dicintai oleh banyak orang, baik dari kalangan santri maupun masyarakat umum.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul