Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan penggunaan vaksin untuk melawan Mpox (cacar monyet). Vaksin ini awalnya dikembangkan untuk penyakit cacar (smallpox) yang sudah berhasil diberantas, dan kini disesuaikan untuk memberikan perlindungan terhadap Mpox. WHO merekomendasikan tiga jenis vaksin untuk pencegahan Mpox, yaitu MVA-BN, LC16, dan ACAM2000. Penggunaan ACAM2000 dianjurkan jika dua vaksin lainnya tidak tersedia.
Namun untuk saat ini vaksinasi Mpox tidak disarankan untuk dilakukan secara massal. WHO merekomendasikan agar hanya orang-orang yang berisiko tinggi, seperti mereka yang pernah melakukan kontak erat dengan penderita Mpox atau yang termasuk dalam kelompok dengan risiko paparan tinggi, yang diprioritaskan untuk menerima vaksin. Selain itu, pelancong yang mungkin berisiko terpapar Mpox, berdasarkan penilaian risiko individu bersama penyedia layanan kesehatan, juga dapat mempertimbangkan untuk divaksinasi.
Bagi orang-orang yang berada di komunitas dengan wabah Mpox yang sedang berlangsung, penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan mengenai opsi vaksin yang tersedia. Vaksin Mpox hanya merupakan salah satu alat dalam upaya melindungi komunitas dari penularan virus. Oleh karena itu, vaksin harus digunakan bersamaan dengan langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial lainnya.
Vaksin Mpox di Indonesia
Penggunaan vaksin Mpox di Indonesia telah mendapat persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Namun beredar isu yang menyebutkan bahwa vaksin Mpox yang beredar di Indonesia adalah "vaksin eksperimental”, sehingga muncul penolakan dari masyarakat. Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, dengan tegas menyatakan bahwa klaim tersebut tidak benar.
Vaksin Mpox yang digunakan di Indonesia telah memenuhi standar keamanan dan efektivitas dengan menerima Emergency Use Listing (EUL) dari WHO dan Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM. Ini berarti vaksin Mpox sudah melalui proses evaluasi ketat yang membuktikan bahwa manfaatnya lebih besar daripada risikonya dalam kondisi darurat kesehatan.
Vaksin Mpox yang digunakan di Indonesia saat ini adalah Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN), vaksin turunan cacar (smallpox) generasi ketiga yang bersifat non-replicating. Vaksin MVA-BN ini telah diakui di berbagai negara dan mendapat persetujuan untuk pencegahan cacar sejak 2013 di Kanada dan Uni Eropa, serta untuk pencegahan Mpox sejak 2019 di Amerika Serikat. Dengan pengalaman panjang penggunaan vaksin ini untuk pencegahan penyakit cacar dan Mpox, klaim bahwa vaksin ini masih eksperimental jelas keliru.
Selain itu, Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), sebagai lembaga independen di Indonesia, turut memantau keamanan dan efektivitas vaksin Mpox. Pelaksanaan vaksinasi ini diawasi ketat untuk memastikan bahwa vaksin yang digunakan aman dan bermanfaat bagi masyarakat.