Tanjungbalai, MPOL -Sudah terbiasa, bagi masyarakat Kota Tanjungbalai secara universal ketika pesta demokrasi mulai hadir,segala ucapan lewat pujian Visi dan Misi bermunculan seperti Dongeng sebelum tidur terhadap masyarakat.Akan tetapi segala pujian lewat Visi dan Misi seperti dongeng sebelum tidur itu,akan berakhir begitu saja setelah pesta demokrasi berakhir.
Baca Juga:
Harapan masyarakat,apa yang diucapkan lewat Visi dan Misi seperti Dongeng sebelum tidur itu,hendaknya harus dilaksanakan dengan baik,walaupun itu tidak semudah membalikan buah telapak tangan untuk membangun kemasalahatan
masyarakat.Namun itu merupakan upaya niat yang baik walaupun Visi dan Misi seperti dongeng sebelum tidur itu tertatih tatih dan gagal diperjalanan.
Keterbiasaan ini hendaknya menjadi pangalaman untuk kita semua, dengan mengambil hikmah untuk dijadikan buah pe mikiran yang mendalam.Saat ini,masyarakat Kota Tanjungbalai akan menunggu kembali Dongengan sebelum tidur itu lewat Visi dan Misi yang akan dekumandangkan oleh para calon pemimpin Kota Tanjungbalai.
Kiita ini adalah seperti mata pedang,yang menyayat disegala arah,tanfa kita sadari bahwa, pedang itu mengajari kita untuk memilih,jadi harus cermat ketika memilih orang orang yang akan dijadikan pemimpin Kota Tanjungbalai yang akan datang
Secara jujur,memang kita membutuhkan Visi dan Misi lewat dongengan sebelum tidur itu dari calon orang orang para calon pemimpin Kota Tanjungbalai untuk dijadikan ikatan janji dengan mereka.Tetapi alangkah baiknya jikalau mereka tidak mengatakannya dihakayak ramai kalau hanya ucapan saja.Jikalau tidak terjawab dengan baik,maka lahirlah bisikan miring terhadap mereka yang tidak menepati janji lewat Visi dan Misinya dulu seperti cerita dongeng sebelum tidur. Jadi jangan salahkan masyarakat jikalau nanti menuntut janjinya itu dengan berbagai desakan.
Sama sama diketahui,Masyarakat Kota Tanjungbalai sangat menghargai dan menghormati segala Visi dan Misi apa yang dikatakan para calon pemimpin kota ini,tetapi tidak berarti mereka luput begitu saja,katika Visi dan Misi itu tidak terlaksana,maka mereka sangat mempunyai hak untuk mempertanyakanya dan terus melakukan desakan.
Dewasa ini Kota Tanjungbalai sangat menginginkan pemimpin yang handal propesional dan menjawab semua keluhan masyarakat.Tidak hanya keluhan
masyarakat,tetapi juga melakukan birokrasi yang baik di lingkungan Pemerintah Kota Tanjungbalai.Kolaborasi yang sinerji dengan DPRD Tanjungbalai juga sangat diharapkan untuk sebagai momentum kedepan agar birokrasi di tubuh Pemko Tanjungbalai berjalan dengan baik.
Selama ini muncul tudingan miring terhadap beberapa pemimpin Tanjungbalai,dengan mengatakan,Pemko Tanjungbalai saat ini tidak baik baik saja.Tudingan mring itu tefokus terhadap birokrasi Pemko Tanjungbalai,dengan mengatakan (Pemko Tanjungbalai tidak berani membelanjakan anggaran yang sudah ada,kata sebaiknya,Pemko Tanjuntbalai takut mengambil anggaran yang sudah ada).
Tanfa mempunyai alasan yang mendasar,kenapa PemkoTanjungbalai tidak berani mengambil uang yang ada,dan,tak berani pula membelanjakan uang yang ada.Itu membuktikan bahwa birokrasi ditubuh Pemko Tanjungbalai tidak berjalan dengan baik.Cerminan itu tentunya membuktikan,bahwa Pemimpin Kota Tanjungbalai tak punya nyali atau takut dengan anggaran itu menjadi masalah,dan berurusan dengan hukum.
Nah.....,saat inilah waktunya kita harus mencari sosok pemimpin yang berani dan bijaksana untuk memimpin kota Tanjungbalai tidak memiliki mental tempe,cerdas,impati,bertangungjawab,jujur,dan berani, sederhana,tidak menabur janji.Apalagi Visi dan Misi dibuat sebagai dongeng sebelum tidur,mudah mudahan Kota Tanjungbalai mendapatkan pemimpin seperti itu, AMIN.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Kata Kunci: