Oleh : Rista Simbolon | Diterbitkan 28 Agu 2024, 13:00 WIB | Short link: https://sumutkota.com/liputan6/health/read/5686182/pesan-dokter-tan-shot-yen-kebutuhan-karbohidrat-pekerja-kantoran-tak-sama-dengan-kuli.html
Bagikan Ke :
Facebook Twitter
Liputan6.com, Jakarta - Nasi merupakan sumber karbohidrat utama bagi masyarakat Indonesia. Selain nasi, karbohidrat juga dapat diperoleh dari berbagai pangan lokal lainnya, seperti ubi, singkong, jagung, dan kentang.
Ini berarti, jika merasa bosan makan nasi, sumber karbohidrat lain dapat menjadi alternatif pengganti. Namun, banyak orang Indonesia yang terbiasa menjadikan umbi-umbian sebagai camilan.
Tidak jarang orang menikmati singkong atau ubi rebus di pagi hari, kemudian makan nasi. Akibatnya, mereka mengonsumsi banyak karbohidrat, yang berpotensi menyebabkan kelebihan asupan gula, karena karbohidrat di dalam tubuh akan diolah menjadi gula.
Hal ini dipertegas oleh dokter ahli gizi komunitas, Tan Shot Yen. Menurutnya, mengonsumsi umbi-umbian kemudian dilanjutkan dengan makan nasi dapat menyebabkan konsumsi double carbo.
"Yes, exactly (ya, tepat). Makanya, umbi-umbian sering (dijajakan) pada pegawai bangunan. Kalau ada proyek bangunan, itu depannya ada mamang-mamang jualan ubi rebus, singkong rebus," kata Tan kepada Health Liputan6.com saat Media Talk bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) di Jakarta, Selasa, 27 Agustus 2024.
"Yang mau saya ajarkan, Anda kerjanya seperti apa? Kalau Anda kerjanya pakai otot, tentu Anda makan seperti orang yang kerjanya pakai otot. The problem is (masalahnya adalah) Anda kerjanya pakai otak. Orang yang kerjanya pakai otak tentu kebutuhannya tidak sama dengan otot," kata Tan Shot Yen.
Nasi memang menjadi makanan pokok orang Indonesia. Namun ternyata sumber karbohidrat lain yang enak dan bergizi juga masih ada.