Melihat para ibu-ibu Indonesia yang terdepan dalam memberikan yang terbaik untuk keluarga, hal tersebut menginspirasi Sunlight untuk meluncurkan produk Sunlight Biocare Nature.

"Naluri ibu itu kan ingin melindungi keluarga, itu yang terpenting buat ibu. Berangkat dari hal itu kami terinspirasi untuk memberikan yang terbaik bagi keluarga lewat Sunlight Biocare Nature," kata Head of Home & Hygiene Unilever Indonesia Anggya Kumala.

Anggy mengatakan bahwa produk terbaru yang diluncurkan oleh Sunlight itu didesain dengan formula terbaik. Formulasi tersebut bisa mengangkat lemak ini cocok digunakan untuk mencuci peralatan makan bayi termasuk dot, bahkan sayur dan buah karena menggunakan bahan aktif alami, bebas paraben, dan pewarna.

“Kehadiran Sunlight Biocare Nature kini ‘mendemokratisasi’ akses bagi para ibu untuk merasakan manfaat dari produk sabun pencuci piring yang benar-benar berkualitas dengan sederet keungggulan formulanya dan harga yang lebih terjangkau, sehingga menjadi solusi tepat dan hemat untuk ibu dalam melindungi setiap anggota keluarganya," kata Anggy dalam peluncuran Sunlight Biocare Nature pada Jumat, 26 Juli 2024 di Senayan Park Jakarta.

Inovasi Sunlight Biocare Nature juga dilengkapi dengan teknologi RhamnoClean yang sudah dipatenkan.

Teknologi tersebut punya sifat yang bisa membersihkan menyeluruh seperti disampaikan R&D Head of Home Care Unilever Indonesia Ernest Basarah.

"Teknologi ini menggunakan 100% bahan aktif alami dari tumbuhan yang memiliki sifat membersihkan secara menyeluruh dan lebih tangguh angkat lemak. Keistimewaan lainnya yaitu, non-iritasi dan tetap lembut di tangan sehingga ibu dapat melakukan kegiatan mencuci dengan aman dan nyaman,” kata Ernest.

Lalu, bahan aktif dalam Sunlight Biocare Nature ini bisa terurai sehingga tidak mencemari lingkungan.

“Bahan aktif alami ini 100% dapat diperbaharui sehingga baik untuk lingkungan – tidak seperti banyak produk pencuci piring lain yang masih menggunakan bahan bakar fosil. Selain itu juga dapat 100% terurai sehingga tidak mencemari lingkungan,” imbuh Ernest.