Oleh : Rista Simbolon (Via ) | Diterbitkan | Short link: https://sumutkota.com/peristiwa/1391/pria-ini-nyaris-tewas-usai-lehernya-terjerat-kabel-diduga-milik-pt-telkom
Bagikan Ke :
Facebook Twitter
Medan, MPOL -Kabel diduga milik PT Telkom menjuntai di tengah Jalan William Iskandar, Kecamatan Medan Tembung, memakan korban. Pasalnya, seorang pengendara motor bernama Luthfi Simanjuntak (25)nyaris tewas usai lehernya terjerat kabel tersebut.
Baca Juga:
Peristiwa itu terjadi tepat di simpang empat Unimed, Jumat (23/2/2024) sekira pukul 17.00 WIB.
Korban menceritakan awal mula kronologi kejadian yang dialaminya. Sore itu, ia berangkat dari rumah menggunakan sepeda motor hendak menjemput istrinya pulang bekerja.
Namun, saat melintas di lokasi kejadian korban tidak menyadari adanya kabel menjuntai di tengah jalan. Lalu, tanpa sadar dirinya tiba-tiba terjatuh dari atas sepeda motor.
"Tidak ada tanda-tanda yang saya tahu, saya langsung terkapar di aspal. Saya terkejut nggak tahu terlilit kabel," kata Luthfi saat diwawancarai, Rabu (28/2/2024).
Ia menyebut waktu itu dirinya sempat mengira kendaraannya ditabrak oleh pengendara lain hingga terjatuh.
"Saya kira ketabrak, saya syok. Pengendara lain berhenti ada yang teriak 'mati itu, putus lehernya', spontan sekujur tubuh saya kebas, saya pegang leher saya rupanya sudah berdarah," ungkapnya
Saat sudah sadar, korban mencoba meminta pertolongan oleh warga yang sedang mengerumuninya. Namun, tak ada seorang pun yang membantunya. Malahan, para warga ini hanya merekamnya menggunakan kamera handphone.
"Saya balik badan sudah banyak yang merekam, saya minta tolong nggak ada yang merespon. Jadi saya tergelak beberapa waktu di jalan," ungkapnya.
Korban mengatakan setelah beberapa saat tergeletak barulah ada dua orang warga mencoba menolongnya. Kemudian, ia pun dievakuasi ke pinggir jalan. Dalam keadaan leher yang berdarah, dia pun masih mencoba mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi.
"Begitu diangkat saya tanya kenapa, siapa yang nabrak saya. Mereka bilang tenang saja, lalu dibawa saya ke pinggir. Tiba-tiba ada teriak, 'tahan mobilnya'," ujar korban sambil mengingat kejadian tersebut.
Dia pun terus mendesak warga, untuk memberitahukan kepadanya apa yang sebenarnya terjadi. Di situ, ia mendapatkan informasi bahwa sebelum kejadian. Ada mobil box yang menabrak kabel tersebut hingga menjuntai ditengah jalan. Lalu, ia menabrak kabel tersebut hingga terkapar.
"Setelah saya desak, barulah dibilangnya kalau saya terlilit kabel, tadi ada mobil box menabrak kabel. Mobil ini katanya milik Indomaret," bebernya.
Kemudian, ia pun meminta para warga untuk membawanya ke klinik terdekat agar bisa luka di lehernya diobati.
"Sakit kali leher saya, saya minta diantarkan ke klinik," ungkapnya.
Selanjutnya, dengan menggunakan becak barang korban pun langsung dilarikan oleh warga ke klinik terdekat. Ternyata, karena lukanya cukup parah, dari klinik korban pun dirujuk ke Rumah Sakit Pirngadi Medan.
"Diperjalanan saya minta warga untuk menghubungi istri saya. Lalu, saya di rujuk ke Pirngadi," ujarnya.
"Di sana langsung ditangani oleh dokter bedah. Luka saya melingkar di leher hampir full, 90 persen. Hanya ada beberapa senti yang tidak kena," tambahnya.
Korban menjelaskan luka yang dialaminya sama seperti luka bakar karena terjadi gesekan kabel dengan lehernya.
Saat di rumah sakit, korban pun mencoba menghubungi teman-temannya untuk datang ke lokasi kejadian dan menahan mobil box yang menabrak kabel tersebut. Namun, ketika teman-temannya ke lokasi, mobil dan sopirnya sudah tidak ada lagi.
Katanya, di lokasi kejadian kabel masih berserakan. Tampak sejumlah orang memakai baju seragam Telkom sedang memperbaiki kabel. Korban menduga kuat, kabel tersebut merupakan milik PT Telkom.
"Menurut teman-teman saya, di lokasi ada petugas Telkom merapikan kabel," katanya.
Akibat kejadian itu, Luthfi yang merupakan warga Laut Dendang, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, ini juga masih menjalani perawatan. Ia dan keluarga juga masih kesulitan untuk biaya pengobatan karena sejauh ini tidak ada yang bertanggungjawab atas kejadian itu.
"Saya coba mengajukan BPJS, tapi ditolak karena ini kan kecelakaan. Jadi saya coba klaim ke Jasa Raharja juga, katanya ini masuk kategori laka tunggal," bebernya.
"Petugas kepolisian menyarankan, harus menuntut mobil box dan pemilik kabel. Cuma itu, kendaraan saya harus ditahan jadi barang bukti," sambungnya.
Korban takut semuanya itu butuh biaya makanya dia memilih dirawat di rumah. Tujuannya membagikan kejadian yang dialaminya ke media sosial hanya ingin menyuarakan biar jangan ada korban lagi," jelasnya. *
Kata Kunci: