Gelaran Little Punch ini, selain berfungsi sebagai ajang promosi tinju dan muaythai, juga memiliki misi untuk memperkenalkan olahraga bertanding atau combat kepada masyarakat lebih luas. “Kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih sehat melalui olahraga combat seperti tinju dan muaythai,” ungkap Yabes.  

Gelaran ini menjadi yang pertama di Tangerang, area yang menunjukkan potensi besar untuk olahraga tinju dan muaythai dengan banyaknya sasana olahraga serupa.

Arif juga menambahkan bahwa animo masyarakat untuk olahraga combat mulai merambah wilayah Tangerang yang mencakup daerah-daerah seperti Karawaci, Alam Sutera, dan Gading Serpong. “Dulu mungkin fokusnya di Jakarta Selatan, tapi sekarang sudah bergeser ke kawasan yang dikenal sebagai dragon triangle ini, apalagi pasarnya sangat potensial,” tuturnya. 

Mey Fangling, seorang atlet muaythai asal Bandung, juga akan tampil untuk pertama kalinya di pertandingan tinju pada acara ini. “Saya sudah berlatih muaythai selama dua tahun, tapi baru dua bulan ini berfokus pada tinju,” ungkap Mey. Ia melihat kesempatan ini sebagai pengalaman baru dan menantang yang dapat menguji kemampuannya dalam olahraga lain.

Dengan persiapan yang matang, Mey juga ingin membuktikan bahwa pertandingan yang melibatkan influencer dapat diambil dengan serius dan bukan sekadar hiburan. “Saya ingin menunjukkan bahwa influencer yang bertanding bisa serius dan profesional. Dengan latar belakang saya di muaythai, saya berharap bisa tampil maksimal di sini,” ujarnya. 

Little Punch di Tangerang ini diharapkan tidak hanya menyuguhkan tontonan menarik, tetapi juga mempromosikan gaya hidup sehat melalui olahraga bertanding. Bagi para penggemar tinju dan muaythai, acara ini menawarkan aksi nyata yang tidak hanya seru tetapi juga inspiratif.