“Kami tak punya waktu banyak untuk satu adegan. Padahal menurutku itu penting, berat, dan pemainnya banyak. Satu shot hanya bisa satu atau dua kali take doang. Berat sih,” urainya.

Gabriel Prince menyebut adegan paling berat dan berkesan baginya di Laut Tengah adalah kali pertama karakter yang diperankannya, Choi Haneul bertemu Haia (Yoriko Angeline).

Pertemuan ini terjadi di salah satu stasiun MRT. Simpel namun mendalam. Gabriel Prince menyebut di stasiun MRT inilah, hubungan Choi Haneul dan Haia dimulai lalu berkembang.

“Itu adegan yang penting banget karena wajahnya muncul di layar. Di trailer ada adegan dia menangkap ponsel Haia. Dari cara nangkap, senyum, semua harus perfect. Karena waktu terbatas, kalau bisa one take,” Gabriel Prince membeberkan.

Gabriel Prince bersyukur beroleh lawan kain seperti Yoriko Angeline yang punya jam terbang tinggi di industri film. Yoriko Angeline pernah membintangi sejumlah film box office dari Hijrah Cinta, Dilan 1990 dan sekuelnya, hingga 172 Days.

“Seru banget terutama karena Yoriko sudah lama di industri film. Jadi aku belajar banyak dari dia. Kebanyakan adegan aku dengan Yoriko di Korea. Setiap kali scene berdua tempatnya selalu bagus,” Gabriel Prince mengakhiri.