- Beranda » Liputan6 » IHSG Bertahan di Zona Hijau, Investor Asing Jual Saham Rp 340,75 Miliar Berita Viral Hari Ini Jumat 1 November 2024
IHSG Bertahan di Zona Hijau, Investor Asing Jual Saham Rp 340,75 Miliar Berita Viral Hari Ini Jumat 1 November 2024
Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham Kamis, 31 Oktober 2024. Akan tetapi, penguatan IHSG terbatas hingga penutupan perdagangan.
Mengutip data RTI, IHSG naik tipis 0,06 persen ke posisi 7.574. Indeks LQ45 melemah 0,35 persen ke posisi 921,41. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.617,36 dan level terendah 7.558,68. Sebanyak 285 saham melemah dan 294 saham menguat. 208 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham 1.386.541 kali dengan volume perdagangan 21,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,3 triliun. Investor asing jual saham Rp 340,75 miliar. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 38,36 triliun. Adapun posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi 15.690.
Mayoritas sektor saham menguat kecuali sektor saham basic turun 0,12 persen dan sektor saham infrastruktur merosot 0,16 persen. Sementara itu, sektor saham kesehatan melesat 2,11 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham energi naik 1,31 persen, sektor saham industri menguat 0,59 persen, sektor saham consumer nonsiklikal melesat 0,39 persen dan sektor saham consumer siklikal menanjak 0,27 persen.
Sektor saham keuangan bertambah 0,32 persen, sektor saham properti mendaki 0,49 persen, sektor saham teknologi naik 0,67 persen dan sektor saham transportasi melesat 0,19 persen.
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa saham Asia bergerak variasi, serangkaian informasi menjadi fokus perhatian pelaku pasar.
National Bureau of Statistics China melaporkan indeks manufaktur meningkat menjadi 50,1 pada Oktober 2024, dari sebelumnya sebesar 49,8 pada September 2024 dan sedikit di atas ekspektasi pasar yang sebesar 50.
Hal tersebut menandai ekspansi pertama dalam aktivitas pabrik sejak April 2024, yang juga memberikan petunjuk bagaimana serangkai langkah-langkah stimulus oleh China untuk membalikkan perlambatan ekonomi memberikan dampak positif.
Apa Saja Sentimen IHSG Lainnya?
Selanjutnya pasar kembali perhatiannya pada Kongres Rakyat Nasional yang akan datang, yang dijadwalkan pada tanggal 4-8 November, di mana pengumuman potensial mengenai utang dan inisiatif fiskal diantisipasi.
Pelaku pasar juga bersiap untuk keputusan kebijakan Bank of Japan yang akan datang, yang diharapkan akan mempertahankan suku bunga saat ini di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik yang sedang berlangsung.
Dari dalam negeri, investor asing semakin berinvestasi pada obligasi Indonesia, yang mana Surat berharga negara (SBN) kembali mencatatkan net inflow pada Oktober 2024, atau selama enam bulan berturut-turut, sekaligus menjadi pembelian terpanjang sejak 2017.
Hal ini dampak dari sinyal disiplin fiskal pada pemerintah Presiden Prabowo Subianto dan Inflasi yang terkendali, sehingga memberikan dampak minat investor asing berinvestasi di dalam negeri.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-
Saham DKFT naik 34,21 persen
Saham SKLT naik 34,12 persen
Saham GPSO naik 34,03 persen
Saham BTEK naik 33,33 persen
Saham URBN naik 26,28 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-
Saham ASPI melemah 21,26 persen
Saham BDKR melemah 20,88 persen
Saham TNCA melemah 15,48 persen
Saham MDRN melemah 12,50 persen
Saham CNKO melemah 12,50 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-
Saham AWAN tercatat 147.748 kali
Saham BSBK tercatat 59.027 kali
Saham BBRI tercatat 43.077 kali
Saham PSAB tercatat 40.827 kali
Saham BTEK tercatat 34.869 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-
Saham BBRI senilai Rp 1,5 triliun
Saham BBCA senilai Rp 1 triliun
Saham BMRI senilai Rp 854,4 miliar
Saham PTRO senilai Rp 461,5 miliar
Saham ASII senilai Rp 398,2 miliar