- Beranda » Liputan6 » Raksasa Tambang Rio Tinto Berminat Akuisisi Produsen Litium Arcadium Berita Viral Hari Ini Jumat 1 November 2024
Raksasa Tambang Rio Tinto Berminat Akuisisi Produsen Litium Arcadium Berita Viral Hari Ini Jumat 1 November 2024
Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan tambang terbesar kedua di dunia Rio Tinto berminat akuisisi produsen litium Amerika Serikat (AS) Arcadium.
Namun, belum ada rincian transaksi keuangan yang diungkapkan. Rio Tinto juga mengatakan kalau tidak ada kepastian mengenai transaksi apapun akan disetujui. Demikian mengutip CNBC, Senin (7/10/2024).
Adapun nilai pasar Arcadium Lithium saat ini mencapai USD 3,31 miliar, menurut data dari LSEG. Saham perusahaan yang terdaftar di Australia melonjak lebih dari 42 persen pada perdagangan Senin pagi. Jika kesepakatan itu berhasil, Rio Tinto akan menjadi salah satu pemasok litium terbesar, hanya di belakang Albemarle dan SQM.
Advertisement
Rio Tinto juga akan memperoleh akses ke tambang dan pabrik pemrosesan litium di empat benua. Langkah ini dilakukan saat perusahaan tambang berupaya mengamankan mineral penting untuk transisi energi global.
Harga litium telah tertekan akibat kelebihan pasokan dari China. Harga litium karbonat 99,2 persen telah turun lebih dari 20 persen pada 2024 menjadi USD 10.800 per metrik ton demikian ditunjukkan data dari FactSet.
Kepada CNBC, Head of Energy Research MST Marquee, Saul Kavonic menuturkan, Rio Tinto telah menunggu penurunan litium untuk mengejar merger dan akuisisi yang dapat memberinya divisi litium berskala dunia.
"Arcadium kemungkinan telah menjadi incaran Rio Tinto selama bertahun-tahun, tetapi harga dan valuasi litium sudah tinggi sejak lama,” kata dia.
"Pada akhirnya, Rio Tinto hanya ingin bermain di sektor litium jika mereka ingin menjadi tiga produsen teratas,”
Raksasa penambangan ini juga tengah berjuang mencapai eksposur litium tingkat satu melalui cara organik, eksplorasi serta M&A berskala kecil.
Prediksi Penjualan
Rio telah hadapi penolakan signifikan di Serbia terkait rencana tambang Jadar yang diyakini Rio berpotensi menjadi “aset litium kelas dunia”.
Pada kuartal II, Arcadium baru-baru ini, prediksi lonjakan 25 persen dalam volume penjualan gabungan litium hidroksida dan litium karbonat pada 2024 dibandingkan 2023. Perusahaan juga menegaskan niatnya untuk meningkatkan tingkat produksi dalam ekspansi terbaru di Argentina.
“Semuanya tergantung pada apa yang tersedia dibayarkan Rio Tinto, dan prospek harga litium jangka panjang mereka,” kata Kavonic.
Ia menduga, Rio tidak akan mendekati kesepakatan itu tanpa harapan harus membayar premi material. Rio Tinto dan Arcadium pun tidak segera menanggapi permintaan CNBC.
Advertisement
Pembukaan Bursa Saham Asia
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Senin (7/10/2024). Penguatan bursa saham Asia Pasifik dipimpin bursa saham Jepang seiring indeks Nikkei 225 naik 2 persen. Hal itu dipengaruhi investor mencermati keputusan bank sentral pada pekan ini.
Mengutip CNBC, sejumlah bank sentral akan merilis keputusan suku bunga pada pekan ini antara lain Bank of Korea, the Reserve Bank of New Zealand dan Reserve Bank of India. Berdasarkan polling yang dilakukan Reuters, Bank of Korea dan the Reserve Bank of New Zealand akan memangkas suku bunga. Sedangkan the Reserve Bank of India akan menahan suku bunga.
Pada Jumat lalu, Bank of Korea diharapkan dapat memangkas suku bunga menjadi 3,25 persen dari sebelumnya 3,5 persen. Sedangkan the Reserve Bank of New Zealand diharapkan memangkas suku bunga 50 basis poin menjadi 4,75 persen. Pada Agustus lalu, the Reserve Bank of New Zealand mengejutkan ekonom dengan memangkas suku bunga menjadi 5,25 persen.
Pada awal pekan ini, indeks Kospi di Korea Selatan turun 0,28 persen. Sedangkan indeks Kosdaq naik 0,37 persen. Indeks ASX 200 di Australia mendaki 0,11 persen. Sementara itu, indeks Hang Seng di Hong Kong berjangka berada di posisi 22.640, lebih rendah dari sebelumnya 22.736,87.
Wall Street
Pada pekan lalu, di bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street cenderung menguat setelah data tenaga kerja lebih kuat dari yang diharapkan. Hal ini memberikan investor kepercayaan diri mengenai kesehatan ekonomu.
Data ekonomi menunjukkan nonfarm payrolls tumbuh 254.000 pada September dari perkiraan sebesar 150.000 berdasarkan ekonom yang disurvei oleh Dow Jones. Tingkat pengangguran turun menjadi 4,1 persen dari sebelumnya dipertahankan 4,2 persen.
Indeks S&P 500 naik 0,9 persen. Sedangkan indeks Nasdaq melompat 1,22 persen. Indeks Dow Jones menguat 0,81 persen ke posisi 42.352,75.
Advertisement
Advertisement