- Beranda » Liputan6 » IHSG Anjlok 1% Hari Ini 3 September 2024 Usai Cetak Rekor Berita Viral Hari Ini Rabu 18 September 2024
IHSG Anjlok 1% Hari Ini 3 September 2024 Usai Cetak Rekor Berita Viral Hari Ini Rabu 18 September 2024
Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada penutupan perdagangan Selasa (3/9/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan dan sektor saham teknologi pimpin penurunan.
Mengutip data RTI, IHSG anjlok 1,01 persen ke posisi 7.616,52. Indeks LQ45 tergelincir 0,85 persen ke posisi 942,28.Seluruh indeks saham acuan tertekan. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.726,66 dan level terendah 7.598,46.
Sebanyak 364 saham melemah sehingga menekan IHSG. 227 saham menguat dan 203 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.080.268 kali dengan volume perdagangan sebesar 22 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,6 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.520.
Advertisement
Pada perdagangan Selasa pekan ini, saham KRAS anjlok 1,64 persen ke posisi Rp 120 per saham. Harga saham KRAS dibuka naik satu poin ke posisi Rp 123 per saham. Harga saham KRAS berada di level tertinggi Rp 125 dan terendah Rp 118 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.062 kali dengan volume perdagangan 157.275 saham. Nilai transaksi Rp 1,9 miliar.
Saham SMBR terpangkas 1,5 persen ke posisi Rp 262 per saham. Harga saham SMBR dibuka stagnan di posisi Rp 266 per saham. Harga saham SMBR berada di level tertinggi Rp 270 dan level terendah Rp 260 per saham. Total frekuensi perdagangan 483 kali dengan volume perdagangan 32.139 saham. Nilai transaksi Rp 844,5 juta.
Selain itu, saham PPRE anjlok 2,38 persen ke posisi Rp 82 per saham. Harga saham PPRE dibuka naik satu poin ke posisi Rp 85 per saham. Harga saham PPRE berada di level tertinggi Rp 85 dan level terendah Rp 81 per saham. Total frekuensi perdagangan 618 kali dengan volume perdagangan 618 saham. Nilai transaksi Rp 608,1 juta.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, sentimen eksternal dan internal menekan pergerakan IHSG.
Dari mancanegara, bursa regional Asia cenderung melemah, pasar tampaknya menantikan rilis data Amerika Serikat (AS) sehubungan dengan data manufaktur yang akan dirilis Selasa, 3 September 2024 waktu setempat, dan data laporan ekonomi pada akhir pekan ini terkait data penggajian nonpertanian.
"Pasar berpandangan data-data tersebut akan kembali menjadi bahan pertimbangan The Fed sehubungan dengan pemangkasan suku bunga acuannya,” demikian seperti dikutip dari Antara.
Sentimen lainnya yaitu pasar menantikan arah kebijakan pemerintah China untuk memberikan stimulus di tengah perlambatan ekonomi mereka yang dilatarbelakangi oleh tanda-tanda baru masalah ekonomi di China. Berdasarkan data dari National Bureau of Statistics China pada Sabtu pekan kemarin, menunjukkan aktivitas pabrik China mengalami kontraksi selama empat bulan berturut-turut pada Agustus 2024 di level 49,1 dari bulan sebelumnya 49,4.
"Hal tersebut sebagai sinyal terbaru ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut mungkin kesulitan untuk memenuhi target pertumbuhan ekonomi tahun ini, sehingga pasar berharap adanya urgensi stimulus pemerintah China di tengah situasi ancaman aktivitas ekonomi yang masih lemah, sehingga akan berdampak terhadap perlambatan ekonomi mereka,” demikian seperti dikutip.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-
Saham INTD melonjak 34,56 persen
Saham AKSI melonjak 33,33 persen
Saham PGLI melonjak 28,57 persen
Saham TAXI melonjak 25 persen
Saham DNET melonjak 19,71 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-
Saham UANG merosot 23,40 persen
Saham KPIG merosot 20,30 persen
Saham BCAP merosot 16,19 persen
Saham HADE merosot 14,29 persen
Saham GWSA merosot 13,07 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-
Saham BBRI senilai Rp 861,9 miliar
Saham BMRI senilai Rp 533,6 miliar
Saham BBCA senilai Rp 520,4 miliar
Saham BREN senilai Rp 355,2 miliar
Saham TLKM senilai Rp 254,4 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-
Saham KPIG tercatat 45.279 kali
Saham BSBK tercatat 23.744 kali
Saham WIKA tercatat 22.556 kali
Saham BUMI tercatat 19.875 kali
Saham TLKM tercatat 18.454 kali