- Beranda » Liputan6 » IHSG Sentuh Rekor Tertinggi di 7.533, Apa Pendorongnya? Berita Viral Hari Ini Sabtu 5 Oktober 2024
IHSG Sentuh Rekor Tertinggi di 7.533, Apa Pendorongnya? Berita Viral Hari Ini Sabtu 5 Oktober 2024
Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih perkasa pada perdagangan Selasa (20/8/2024). Penguatan IHSG didukung seluruh sektor saham yang menghijau dan rupiah menguat.
Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan Selasa pekan ini, IHSG melambung 0,90 persen ke posisi 7.533,98. Indeks LQ45 bertambah 1,18 persen ke posisi 939,14. Seluruh indeks saham acuan menghijau.
Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.538,15 dan level terendah 7.482,50. Sebanyak 362 saham menguat sehingga angkat IHSG. 195 saham melemah dan 227 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 1.178.157 kali dengan volume perdagangan 21,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 19,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.413.
Di pasar negosiasi, transaksi saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) mencapai Rp 7,5 triliun dengan total frekuensi perdagangan satu kali. Harga saham FASW naik 10 persen ke posisi Rp 5.500 per saham. Total volume perdagangan 13.686.639 saham.
Seluruh sektor saham menghijau. Sektor saham energi melonjak 0,10 persen, sektor saham basic naik 0,21 persen, sektor saham industri bertambah 0,99 persen, sektor saham nonsiklikal menguat 0,81 persen.
Selanjutnya sektor saham siklikal bertambah 1,65 persen, sektor saham kesehatan mendaki 1,25 persen, sektor saham keuangan melambung 1,6 persen, sektor saham properti melesat 0,98 persen. Selain itu,sektor saham teknologi menguat 0,25 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 0,90 persen dan sektor saham transportasi naik 0,52 persen.
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG dan bursa Asia menguat ikuti kenaikan bursa saham Amerika Serikat (AS).
“Penguatan pasar ekuitas ini seiring sikap pelaku pasar yang sedang menantikan konfirmasi dari Gubernur The Fed Jerome Powell pada symposium Jackson Hole bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada September 2024,” demikian seperti dikutip.
Sentimen IHSG Lainnya
Selain itu, pasar juga berspekulasi The Fed akan memberikan sinyal terkait pemangkasan suku bunga, yang dilatarbelakangi pernyataan Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari yang mengatakan sudah tepat untuk mempertimbangkan pemotongan suku bunga pada September karena meningkatnya risiko pasar tenaga kerja.
Selanjutnya, bank sentral China tidak mengubah suku bunga pinjaman, yang sejalan dengan ekspektasi pasar. Dalam rilisnya, suku bunga acuan pinjaman satu tahun (LPR) dipertahankan pada 3,45 persen, sementara suku bunga lima tahun dipertahankan pada 3,95 persen.
Gubernur bank sentral China Pan Gongsheng menuturkan, berwenang akan menghindari tindakan drastis apa pun untuk ekonomi. Ia menyebutkan, bank sentral akan mempercepat penerapan kebijakan keuangan yang ada, mempelajari langkah-langkah baru, dan mendukung langkah-langkah fiskal yang proaktif.
Dari dalam negeri, pasar menantikan arah kebijakan moneter Bank Indonesia yang menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20 - 21 Agustus 2024 terkait dengan suku bunga acuannya.
BI meski mempunyai ruang pemangkasan suku bunga acuannya, tetapi pasar tampaknya memiliki pandangan bahwa BI tetap memperhatikan variabel kondisi ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi serta ketegangan geopolitik yang belum mereda.
"Sehingga diprediksi BI masih mempertahankan suku bunganya, secara konsensus pasar tetap di 6,25 persen, sebagai upaya untuk menstabilkan nilai rupiah dan menarik aliran masuk modal asing,”
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-
Saham TELE melambung 33,33 persen
Saham BABP melambung 27,12 persen
Saham HADE melambung 25 persen
Saham POLU melambung 24,53 persen
Saham MSKY melambung 23,53 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-
Saham BTEK merosot 25 persen
Saham TAXI merosot 20 persen
Saham ANDI merosot 14,29 persen
Saham REAL merosot 14,29 persen
Saham TARA merosot 11,11 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-
Saham BBRI tercatat 46.622 kali
Saham HMSP tercatat 23.257 kali
Saham MNCN tercatat 22.287 kali
Saham MSKY tercatat 21.692 kali
Saham AGRS tercatat 21.553 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-
Saham BBRI senilai Rp 1,5 triliun
Saham BMRI senilai Rp 742,5 miliar
Saham BBCA senilai Rp 627,2 miliar
Saham ASII senilai Rp 483,2 miliar
Saham BBNI senilai Rp 381 miliar