Dikatakan Bobby Nasution, persoalan hukum ini berbeda dengan masalah kesehatan.

"Masalah sakit, masalah hukum, kalau masih sakit okelah ke dokter, ke Puskesmas, ke rumah sakit. Tapi masalah hukum ke mana, bingung dia, ke penjara, hubungi siapa dia penjara, bingung," ucapnya.

Menjawab polemik hukum yang kerap mendera masyarakat, Bobby Nasution mengatakan akan membuat program restoratif justice di Sumut.

"Kami buat program nama bahasa kerennya, restoratif justice. Jadi, kita bukan ingin menghilangkan tindak pidana. Tapi lebih bagaimana memberikan keadilan hukum, hukuman bukan tentang penjara, hukuman bukan memberikan jera dengan cara penjara," sebutnya.

Bobby yang maju di Pilgub Sumut berpasangan dengan Surya, menyampaikan, pemimpin tidak boleh tutup mata atas polemik hukum yang terjadi di Labusel.

"Permasalahan kita di Sumut, yang kaya akan kelapa sawit, pasti ada irisan dengan opung-opung kita, inang-inang kita, omak-omak kita dengan berondolan-berondolannya," ujarnya.

Maka, ditegaskan Bobby, Kabupaten Labusel akan menjadi percontohan program restoratif justice di Sumut.

"Kita akan jadikan 5 contoh kabupaten yang ada di Sumut. Dan kita ingin Labusel ini menjadi percontohan, penyelesaian permasalahan, restoratif justice, menyelesaikan persoalan omak-omak inang tadi yang hanya perkara mengambil berondolan sawit untuk makan besoknya ini bisa kita selamatkan," terangnya.

Program ini, Bobby Nasution menjelaskan, akan membangun rumah restoratif justice di setiap desa di Kabupaten Labuhanbatu.

"Kita akan ajak semuanya, stake holder kita akan siapkan, ahli hukumnya di setiap desa, yang membela (masyarakat), bahwa mereka tidak layak dikurung dalam penjara," tandasnya.