Menelusuri asal-usul es kulkul membawa kita pada perjalanan yang menarik melalui evolusi makanan penutup beku. Meskipun es kulkul dalam bentuknya yang sekarang mungkin terlihat modern, konsep dasar menggabungkan buah beku dengan lapisan manis sebenarnya telah ada sejak lama.
Sejarah es kulkul berkaitan erat dengan perkembangan es krim dan makanan beku lainnya. Penggunaan es untuk mendinginkan minuman dan makanan telah dipraktikkan sejak zaman kuno. Di Cina kuno, campuran susu, beras, dan es dikenal sebagai hidangan mewah. Sementara itu, di Eropa abad pertengahan, es dicampur dengan buah dan madu untuk membuat sorbet primitif.
Konsep mencelupkan makanan ke dalam cokelat juga memiliki sejarah panjang. Pada abad ke-19, ketika produksi cokelat mulai industrialisasi, berbagai makanan mulai dilapisi cokelat. Es krim berlapis cokelat, yang bisa dianggap sebagai pendahulu es kulkul, muncul pada awal abad ke-20.
Es kulkul dalam bentuknya yang kita kenal sekarang kemungkinan besar merupakan hasil evolusi dari berbagai tradisi kuliner ini. Menggabungkan kesederhanaan buah beku dengan kemewahan lapisan cokelat, es kulkul menawarkan alternatif yang lebih ringan dan sehat dibandingkan es krim tradisional.
Di Indonesia, popularitas es kulkul meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, terutama didorong oleh tren di media sosial. Banyak yang menganggap es kulkul sebagai "jajanan SD zaman dulu yang kembali viral". Meskipun mungkin tidak ada catatan resmi tentang kapan tepatnya es kulkul pertama kali muncul di Indonesia, hidangan ini telah menjadi bagian dari kenangan masa kecil bagi banyak orang.
Evolusi es kulkul terus berlanjut hingga saat ini. Dari camilan sederhana, es kulkul kini telah berkembang menjadi hidangan yang bisa disesuaikan dengan berbagai selera dan kebutuhan gizi. Inovasi dalam pemilihan buah, jenis cokelat, dan berbagai topping telah memperkaya variasi es kulkul yang tersedia.