Oleh : Rista Simbolon | Diterbitkan Sabtu, 2 November 2024 14:40 WIB | Short link: https://sumutkota.com/antara/berita/597869/polrestabes-medan-tangkap-sembilan-terduga-pelaku-curanmor-tiga-ditembak.html

Bagikan Ke : Facebook Twitter

Medan (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan berhasil menangkap sembilan orang terduga pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor), yang beraksi di Kota Medan, Sumatera Utara. 

“Dari sembilan orang yang ditangkap, tiga di antaranya terpaksa ditembak pada bagian kaki karena melakukan perlawanan saat dilakukan pengembangan kasus,” kata Kepala Polrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan di Medan, Sabtu (2/11).

Dia mengatakan, ketiga terduga pelaku curanmor yang ditembak adalah DS (40) warga Jalan Karya Wisata, lalu RAS (26) warga Pasar III, Dusun XV, Percut Sei Tuan, dan EJ (48) warga Jalan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Sumut.

Sementara enam terduga pelaku lainnya, yakni masing-masing berinisial E (39) warga Desa Sena, Batang Kuis, S (51) warga Batang Kuis, MIP (38) warga Titi Kuning, Medan Johor, YS (28) warga Kompleks Taman Hako Indah, Medan Helvetia, BS (31), dan RMR (22).

Gidion menjelaskan, para pelaku menjalankan aksinya mengincar rumah kosong, lalu membawa kabur sepeda motor serta merusak stang kendaraan yang sedang parkir ditinggal pemiliknya.

"Mereka (pelaku-red) ini kerap beraksi di wilayah hukum Polrestabes Medan," jelasnya. 

Dia mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, para pelaku rata-rata merupakan residivis yang sebelum pernah dihukum terlibat kasus kejahatan.

Dari hasil interogasi, lanjut dia, pelaku DS mengaku melakukan pencurian becak motor (betor) di Jalan Karya Bakti, Kelurahan Pangkalan Mansyur, Medan Johor pada Rabu (24/1) sekira pukul 02.00 WIB.

"DS ini merupakan otak dari tindak pidana pencurian becak bermotor bersama temannya B (sudah ditahan di Rutan), dan RMN yang berperan menjualkan betor hasil kejahatannya ke penadah," ujar pria yang pernah menjabat Kapolres Metro Jakarta Utara. 

Dalam kusus ini, pihaknya menegaskan tidak memberi ruang gerak sekecil apapun terhadap para pelaku kejahatan yang meresahkan masyarakat di Kota Medan.

"Terhadap para pelaku ini dikenakan Pasal 363 ayat (2) KUHPidana dengan ancaman tujuh tahun penjara," ujar Gidion Arif Setyawan.