Isnun Najib minangka salah sawijining wisudawan paling apik, minangka mahasiswa Program Studi Pemikiran Politik Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, angkatan 2020.

Wong tuwane Isnun Najib, yaiku Nyono lan Sri Darwati, wis puluhan taun nyambut gawe dadi tukang ukir.

Nalika sinau, dheweke dadi Ketua Program Studi HMPS PPI 2020 Karyane luar biasa, yaiku nyengkuyung literasi mahasiswa kayata resensi buku lan festival ide.

Rerangkening prestasi Isnun antawisipun juara 1 Video Budaya Internasional taun 2022 lan Konferensi DPR RI taun 2022. Salajengipun Konferensi Hak Asasi Manusia Internasional taun 2023 ngantos dinobataken lulusan paling apik kanthi IPK 3,94.

Isnun Najib dikenal minangka tokoh sing pinter ngrebut momentum. Nalika Pilkada 2024 lan Pilkada 2024, mahasiswa sing magang ing DPR RI uga melu lembaga riset lan konsultan politik.

“Alhamdulillah, aku entuk momentum gedhe iki nalika ngenteni wisuda kanggo ngembangake dhewe,” ujare.

Minangka mahasiswa lan wis kerja, Isnun ngakoni yen dheweke nyisihake gajine kanggo tuku buku. Kanggo nambah literasi, dheweke maca buku sadurunge turu.

“Ana kenangan jero sing dakrasakake nalika sinau ing Program Studi PPI IAIN Kudus, salah sijine yaiku semangat lan dedikasi para dosen sing ora tau mandheg anggone mbimbing kita,” pungkase.

(Arief Pramono)

**Berita ini menggunakan Bahasa Kudus, Jawa Tengah. Tulisan ini sebagai apresiasi Liputan6.com dalam memeringati Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Menghargai keberagaman bahasa, tetapi tetap menjunjung bahasa persatuan, Indonesia.

Momentum Hari Sumpah Pemuda, Rektor IAIN Kudus Harapkan Wisudawan Bukan Generasi yang Mengalami Degradasi Mental

Generasi saat ini cenderung terjajah secara mental oleh kemudahan hidup, teknologi digital dan budaya transnasional.

Bahkan tidak adanya pengalaman langsung terhadap ancaman fisik, telah melemahkan militansi yang dulu menjadi sumber kekuatan bangsa ini.

Jika tidak segera diatasi, maka Indonesia berisiko terjebak dalam fase penurunan dalam siklus kekuasaan. Dimana semangat nasionalisme semakin luntur.

Pesan tersebut diungkapkan Rektor Institut Agama Islam (IAIN) Kudus, Prof Abdurrohman Kasdi kepada ribuan wisudawan IAIN setempat yang bertepatan dengan momentum Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2028.

Karena itu, Abdurrahman berharap para wisudawan IAIN setempat menjadi generasi yang tangguh, kuat dan responsif.

“Yakni menjadi generasi kuat, baik secara fisik dan spiritual serta tidak menjadi generasi yang cenderung mengalami degradasi mental,” ujar Abdurrahman.

Abdurrohman mengingatkan bahwa alumni IAIN Kudus harus sadar bahwa di pundaknya menentukan masa depan keberadaban masyarakat ditentukan.

Abdurrohman Kasdi juga mengucapkan selamat dan sukses kepada seluruh wisudawan. Ia berharap mereka dapat melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

“Selain itu, berkiprah di berbagai bidang untuk memberikan manfaat bagi agama, bangsa, dan negara,” cetus Abdurrahman.

Dalam kesempatan itu, Abdurrahman juga memaparkan progres transformasi IAIN Kudus menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kudus.

Menurut Abdurrahman, izin prakarsa Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) telah turun pada 29 Juli 2024 lalu. Sedangkan izin prakarsa dari Setneg telah turun pada 10 Oktober 2024.

“Dalam klausul dari izin prakarsa itu harus terselesaikan peraturan presiden (Perpres)- nya di tahun yang sama. Klausul ini menjadi kabar gembira bagi kita, karena Perpres UIN Sunan Kudus harus selesai di tahun 2024,” terangnya.

Untuk diketahui, agenda wisuda kali ini dikuti sebanyak 1.014 wisudawan. Perinciannya sebanyak 999 wisudawan program sarjana dan 15 wisudawan pascasarjana program magister.

Kemudian dengan 29 wisudawan terbaik prodi dan 30 wisudawan dengan berprestasi Tahfidz Al-Qur’an. Untuk wisudawan dengan Indeks Prestasi Kumulatif terbaik program sarjana dengan IPK 3,96 terdapat 2 orang. Yakni Muhammad Anil Mafaza dari Fakultas Tarbiyah Prodi Pendidikan Bahasa Arab dan Riris Rofiah dari Fakultas Ushuluddin prodi Ilmu Hadis.

Selanjutnya untuk program magister, diraih oleh Dhuwik Iffuk Agusvinatassari dari Prodi Manajemen Pendidikan Islam dengan IPK 3.99.

Anak Tukang Ukir Wisudawan Terbaik

Isnun Najib sebagai salah satu wisudawan terbaik, merupakan Mahasiswa Prodi Pemikiran Politik Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Angkatan 2020.

Kedua orang tua dari Isnun Najib yakni Nyono dan Sri Darwati ini, berprofesi sebagai tukang ukir ditekuninya selama puluhan tahun.

Selama kuliah, ia pernah menjadi Ketua HMPS Prodi PPI 2020. Kiprahnya pun luar biasa yakni menggerakan literasi mahasiswa seperti bedah buku dan festival gagasan.

Sederet prestasi Isnun yakni Juara 1 Vidio Budaya Internasional Tahun 2022 dan Konferensi di DPR RI Tahun 2022. Selanjutnya Konferensi Internasional Hak Asasi Manusia Tahun 2023 hingga ia ditetapkan sebagai wisudawan terbaik dengan IPK 3,94.

Isnun Najib dikenal sebagai sosok yang pandai mengambil momentum. Saat Pemilu 2024 dan Pilkada 2024, mahasiswa yang pernah magang di DPR RI juga bergabung dalam lembaga riset dan konsultan politik.

"Alhamdulillah, saya bisa momentum besar tersebut sambil menunggu wisuda saya untuk mengembangkan diri," ungkapnya.

Sebagai mahasiswa dan sudah bekerja, Isnun mengaku menyisihkan gajinya untuk membeli buku. Untuk meningkatkan literasi, dia membaca buku-bukunya sebelum tidur.

"Ada kenangan mendalam yang saya rasakan ketika kuliah di Prodi PPI IAIN Kudus, salah satunya adalah semangat dan dedikasi dosen-dosen yang tiada henti membimbing kami," pungkasnya.

Simak Video Pilihan Ini: