Jenis Kelamin
Laki-laki biasanya memiliki massa otot yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Otot membakar lebih banyak kalori dibandingkan lemak sehingga membuat upaya penurunan berat badan lebih efektif.
Genetika
Ras, etnis, dan gen memengaruhi risiko mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Usia
“Setelah usia 30, tubuh mulai kehilangan massa otot, dan metabolisme melambat,” kata Suzanne Fisher mengutip Verywell Health, Selasa (1/10/2024).
Faktor yang Bisa Dikendalikan
Suzanne menambahkan, makanan yang dikonsumsi memiliki pengaruh kuat terhadap berat badan dan kesehatan secara keseluruhan. Namun, ada faktor lain yang memengaruhi berat badan tapi dapat dikendalikan, seperti:
Olahraga
Aktivitas fisik harian dikaitkan dengan penurunan berat badan. Gabungkan latihan kardio dan latihan kekuatan ke dalam rutinitas untuk mendukung upaya penurunan berat badan dan kesehatan secara keseluruhan.
Hidrasi
Tetap terhidrasi mendukung kesehatan metabolisme dan penurunan berat badan. Usahakan untuk minum delapan gelas air per hari.
Makan Terlalu Sedikit
Melewatkan sarapan dan makan terlalu sedikit sepanjang hari dikaitkan dengan penurunan metabolisme dan peningkatan berat badan.
“Berikan tubuh Anda bahan bakar yang dibutuhkan untuk mempertahankan berat badan yang sehat,” saran Suzanne.
nda mungkin berjalan untuk mempertahankan berat badan sekaligus menjaga kesehatan. Tapi, Anda juga bisa berjalan kaki untuk memperkuat tulang. Berjalan kaki bisa menurunkan risiko tulang keropos sebanyak 30 persen,
Faktor Berikutnya
Tidur
Orang yang kurang tidur cenderung mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
“Praktikkan kebersihan tidur yang baik dengan tidur pada waktu yang sama setiap malam dan bersantai tanpa layar gawai di malam hari.”
Stres
Stres kronis memengaruhi hormon dan dapat menyebabkan penambahan berat badan seiring berjalannya waktu.
“Cobalah fokus mengelola stres dengan mindfulness, meditasi, dan terapi,” kata Suzanne.
Makanan dan Minuman yang Perlu Dihindari Jika Ingin Turunkan Berat Badan
Dalam upaya menurunkan berat badan, maka ada beberapa makanan dan minuman yang perlu dihindari agar hasil yang diinginkan bisa didapat. Makanan dan minuman itu termasuk:
Minuman Manis
Minuman manis seperti soda dan minuman energi bersifat tinggi kalori dan gula. Jenis minuman ini dikaitkan dengan penambahan berat badan dan peningkatan risiko kondisi kronis seperti diabetes tipe 2.
“Otak tidak mencatat minuman sebagai makanan, artinya Anda bisa mengonsumsi banyak kalori namun tetap merasa lapar,” jelas Suzanne.
Alternatif minuman yang lebih sehat meliputi:
Jus buah (dalam jumlah sedang)
Air soda bebas gula
Air yang ditambah potongan buah (infused water).
Makanan Cepat Saji
Kebanyakan jenis makanan cepat saji, seperti burger, ayam goreng, dan kentang goreng, tinggi kalori, lemak, dan garam.
Makanan jenis ini juga rendah nutrisi dan tidak memberikan energi yang dibutuhkan tubuh atau rasa kenyang. Sehingga, sering kali masih merasa lapar setelah makan makanan cepat saji.
Sering mengonsumsi makanan cepat saji menyebabkan kualitas pola makan menjadi lebih rendah, dan makanan yang rendah nutrisi cenderung menggantikan makanan sehat.
Jika terpaksa mengonsumsi makanan cepat saji, beberapa pilihan yang lebih sehat meliputi:
Kentang panggang
Secangkir sup
Sandwich ayam panggang
Hamburger dengan salad
Salad.