Medan (ANTARA) - Pemerintah Kota Medan membentuk Tim Khusus Terpadu (TKT) untuk menangani kasus ratusan bangkai babi yang ditemukan di sejumlah sungai di daerah itu.
Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution berharap TKT dapat menyelesaikan masalah yang belakangan menjadi topik perbincangan masyarakat terutama di Kota Medan itu.
Akhyar menginstruksikan seluruh jajaran agar dapat menangani persoalan bangkai babi ini dengan serius. Sebab, dirinya tidak ingin hal tersebut menimbulkan keresahan.
"Ini menjadi masalah serius dan perlu koordinasi dari kita semua. Apalagi ini telah menjadi konsumsi pemberitaan di tingkat nasional. Oleh karenanya, perlu penanganan ekstra sebagai bentuk tanggung jawab kita sebagai pemerintah," ujarnya.
"Hingga saat ini aroma busuk yang ditimbulkan dari bangkai babi tersebut cukup mengganggu warga. Untuk itu, lakukan koordinasi dan usut tuntas masalah ini," ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara mencatat ada 11 kabupaten/kota yang terkena wabah virus hog cholera yaitu Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan dan Samosir.
Dari 11 kabupaten/kota tersebut sebanyak 4.682 ekor babi dilaporkan mati akibat virus ini. Hingga kini, Pemprov Sumut bersama pemerintah daerah berupaya keras untuk menangani masalah tersebut.
Saksikan Video Pemkot Medan bentuk tim khusus tangani kasus bangkai babi di sungai Berikut ini..