- Beranda » Liputan6 » IHSG Melemah Terbatas saat Investor Asing Jual Saham Rp 1,1 Triliun Berita Viral Hari Ini Sabtu 5 Oktober 2024
IHSG Melemah Terbatas saat Investor Asing Jual Saham Rp 1,1 Triliun Berita Viral Hari Ini Sabtu 5 Oktober 2024
Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan Kamis (3/102024).Koreksi IHSG terjadi di tengah aksi jual saham oleh investor asing.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup melemah terbatas 0,26 persen ke posisi 7.543,82. Indeks LQ45 turun terbatas 0,14 persen ke posisi 937,38. Sebagian besar indeks saham acuan beragam. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.581,33 dan level terendah 7.504,40.
Sebanyak 296 saham melemah sehingga menekan IHSG. 284 saham menguat dan 216 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.264.269 kali dengan volume perdagangan 20,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.415.
Advertisement
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing jual saham Rp 1,1 triliun pada perdagangan Kamis pekan ini. Sepanjang 2024, aksi beli saham oleh investor asing mencapai Rp 48,38 triliun.
Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham consumer siklikal naik 0,64 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham industri bertambah 0,31 persen, sektor saham consumer nonsiklikal naik 0,05 persen. Lalu sektor saham konsumersiklikal bertambah 0,64 persen, sektor saham keuangan menanjak 0,30 persen, sektor saham properti mendaki 0,44 persen dan sektor saham infrastruktur naik 0,07 persen.
Gerak Saham
Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham MEDC terpangkas 2,14 persen ke posisi Rp 1.370 per saham. Harga saham MEDC dibuka stagnan di posisi Rp 1.400 per saham. Harga saham MEDC berada di level tertinggi Rp 1.455 dan terendah Rp 1.360 per saham. Total frekuensi perdagangan 22.174 kali dengan volume perdagangan 1.790.507 saham. Nilai transaksi Rp 252,7 miliar.
Sementara itu, harga saham AKRA naik 0,95 persen ke posisi Rp 1.595 per saham. Harga saham AKRA dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.585 per saham. Harga saham AKRA berada di level tertinggi Rp 1.605 dan level terendah Rp 1.580 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.414 kali dengan volume perdagangan 303.086 saham. Nilai transaksi Rp 48,3 miliar.
Saham ELSA terpangkas 2,18 persen ke posisi Rp 494 per saham. Harga saham ELSA dibuka naik lima poin ke posisi Rp 510 per saham. Harga saham ELSA berada di level tertinggi Rp 520 dan level terendah Rp 492 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.223 kali dengan volume perdagangan 1.685.037 saham. Nilai transaksi Rp 84,5 miliar.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Philip Sekuritas Indonesia menyebutkan, kinerja indeks saham tertekan oleh eskalasi ketegangan antara Israel dan Iran yang memicu kekhawatiran mengenai konflik yang lebih luas di Timur Tengah. Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 Tahun naik 4 bps menjadi 3.78 persen.
Dari sisi makroeknomi, investor mencerna rilis data ADP Employment Report yang memperlihatkan bahwa sektor swasta di AS menambah 143.000 pekerja di bulan September, terbesar dakam tiga bulan terakhir, menyusul penambahan 103.000 pekerja di bulan Agustus dan jauh di atas ramalan pasar yang bertambah 120.000 pekerja.
Sehari sebelumnya, data Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) memperlihatkan jumlah lowongan kerja (Job Openings) secara tak terduga bertambah sebanyak 329.000 menjadi 8,04 juta pada Agustus dari 7,71 juta pada Juli dan lebih tinggi dari ekspektasi pasar 7,65 juta.
Sehingga, kedua data ini memberikan sinyal bahwa bank sentral AS (Federal Reserve) tidak merasa perlu memangkas suku bunga secara agresif mengingat kondisi pasar tenaga kerja AS yang masih sehat.
Para pelaku pasar di bursa berjangka memprediksi penurunan suku bunga sebesar 33 bps pada perremuan kebijakan Federal Reserve pada November 2024, turun dari 44 bps minggu lalu.
Di pasar komoditas, harga kontrak berjangka (Futures) minyak mentah memperpanjang kenaikan menjadi tiga hari beruntun dengan harga kontrak berjangka minyak jenis Brent dan WTI masing masing naik naik 0.46% dan 0.39%.
“Investor di Asia hari ini menunggu rilis data Services PMI dari Australia dan Jepang di tambah lagi dengan rilis data PMI Singapura serta data Neraca Perdagangan Australia,” demikian seperti dikutip dari Antara.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-
Saham SOTS melonjak 24,83 persen
Saham KRAS melonjak 24,06 persen
Saham AKSI melonjak 23,08 persen
Saham LABA melonjak 22,49 persen
Saham TIRA melonjak 20,93 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-
Saham BTEK merosot 25 persen
Saham TELE merosot 12,50 persen
Saham DADA merosot 12,50 persen
Saham NINE merosot 11,11 persen
Saham HEXA merosot 10,81 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-
Saham BBRI senilai Rp 1,7 triliun
Saham BBCA senilai Rp 636,3 miliar
Saham BMRI senilai Rp 602,4 miliar
Saham AMMN senilai Rp 322,7 miliar
Saham BRMS senilai Rp 320,2 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-
Saham BSBK tercatat 94.795 kali
Saham BBRI tercatat 63.823 kali
Saham BDKR tercatat 30.622 kali
Saham BRMS tercatat 22.634 kali
Saham ANTM tercatat 22.621 kali