Mengenal Makanan Berkelanjutan
Lalu, seperti apa bahan makanan yang masuk dalam kriteria berkelanjutan?
Makanan berkelanjutan adalah makanan yang mudah didapat dan harganya terjangkau. Misalnya makanan yang diproduksi oleh petani lokal.
Ini merupakan bahan pangan yang ramah lingkungan. Karena, bahan makanan lokal tidak harus melalui proses perjalanan yang panjang sebelum kemudian sampai di tangan konsumen.
Berbeda dari pangan impor yang harus melalui jalur distribusi panjang dan menggunakan banyak kemasan untuk memastikan keamanannya. Makanan impor juga membutuhkan waktu penyimpanan cukup lama yang berpotensi menurunkan nilai gizi.
“Keuntungan dari berbelanja produk pangan lokal adalah meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Karena aksi ini dapat mengurangi jejak karbon, sekaligus mendukung produsen lokal, baik petani maupun nelayan,” kata Jaqualine.
“Keuntungan lainnya adalah produk lokal biasanya berlimpah, mudah sekali didapatkan di sekitar kita, dan harganya sangat terjangkau,” imbuhnya.
Kelompok Bahan Makanan yang Mudah Didapat
Salah satu kelompok bahan makanan yang mudah didapat adalah buah-buahan yang sedang musim.
“Pada saat musim panen biasanya terjadi kelebihan produksi. Misalnya, ketika sedang musim mangga, berbagai jenis mangga mudah ditemukan di mana-mana dengan harga murah.”
“Makin banyak orang membeli mangga yang sedang musim, potensi mangga tersebut menjadi busuk dan kemudian terbuang menjadi lebih kecil. Selain itu, belanja buah yang sedang musim berarti juga membantu petani lokal,” kata Jaqualine.
Gema menambahkan, bahan makanan musiman relatif bertanggung jawab, berkelanjutan dari waktu ke waktu, dan terbukti memberi dampak positif terhadap masyarakat.
“Selain itu, kita bisa ikut mendukung produk lokal di daerah masing-masing. Misalnya, tak harus memasak nasi dari beras, masyarakat Nusa Tenggara Timur bisa mengonsumsi nasi sorgum, sekaligus menjaga keanekaragaman hayati,” papar Gema.
Karena mudah didapat dan harganya murah, masyarakat tidak perlu membeli stok produk lokal dan musiman terlalu banyak. Belanja secukupnya, sehingga tidak menjadi sampah makanan. Jika stok habis, masyarakat bisa belanja lagi sesuai kebutuhan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Perlambat Laju Perubahan Iklim dengan Pilih Bahan Pangan Berkelanjutan, Apa Itu? Berita Viral Hari Ini Jumat 20 September 2024 Berikut ini..