Jakarta (ANTARA) - Seorang wanita mengeluh tak bisa tidur selama tiga hari usai meminum secangkir kopi susu. Keluhan itu disampaikan si wanita saat mengikuti sebuah
workshop yang digelar pendiri usaha kopi Coffeenatics, Harris Hartanto, di kedainya, Jl. Teuku Cik Ditiro, 8K Medan pada suatu hari.
Mendengar keluhan itu Harris menduga biji kopi yang diminum si wanita merupakan robusta. Meminum satu cangkir robusta sama dengan meminum tiga cangkir arabika. Kandungan kafein robusta lebih banyak dibanding arabika dan ini membuat rasa kopi robusta cenderung lebih pahit dibanding kopi arabika.
Dia lalu menyarankan si wanita menghindari kopi dengan biji robusta dan memilih arabika 100 persen. Si wanita lalu mengatakan tak tahu cara membedakan kedua biji kopi ini.
Harris kemudian meminta si wanita membiasakan diri untuk bertanya pada penjual kopi mengenai biji kopi yang digunakan terutama apabila informasi mengenai ini tak tersedia.
Sebenarnya, bukan hanya mengenai jenis biji kopi, namun asal biji itu, termasuk lokasi produksi, juga menjadi informasi yang berharga bagi konsumen. Bagi Harris hal ini merupakan sebuah perwujudan transparansi pada konsumen dan telah dia praktikkan melalui jenama usaha kopinya.
Saksikan Video Ada tranparansi & digitalisasi, berbincang tentang usaha kopi di Medan Berikut ini..