Washington (ANTARA) - Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (NIH) pada Sabtu mengatakan telah menghentikan sebuah uji klinis untuk mengevaluasi keamanan dan kemanjuran obat malaria
hidroksiklorokuin bagi pengobatan pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit.
Riset menemukan bahwa
hidroksiklorokuin, yang kerap digembar-gemborkan oleh Presiden Donald Trump sebagai potensi pengobatan, tidak memberikan manfaat apa pun bagi pasien, meski tidak membahayakan, kata NIH melalui pernyataan.
Baca juga: Pasien positif bertambah 1.226 dan sembuh bertambah 534
Baca juga: Laporan terkini COVID-19 AS: 2.178.710 kasus dan 118.365 kematian
Sebelumnya pada pekan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pengujian
hidroksiklorokuin dalam uji coba besar multinegara untuk pengobatan pasien COVID-19 sudah dihentikan setelah data dan riset baru menunjukkan tidak ada kegunaan dari obat tersebut.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada Senin (15/6) mencabut izin penggunaan darurat
hidroksiklorokuin untuk pengobatan COVID-19.
Trump sebelumnya mempromosikan obat tersebut sebagai pengobatan potensial.
Pada Maret, ia mengatakan bahwa obat tersebut bisa menjadi "salah satu perubahan besar dalam sejarah medis" ketika penggunaannya digabungkan dengan antibiotik
azithromycin.
Trump pada Juni secara mengejutkan mengumumkan bahwa dirinya mengonsumsi
hidroksiklorokuin sebagai langkah pencegahan setelah dua ajudan Gedung Putih terbukti positif corona, yaitu virus yang menyebabkan COVID-19.
NIH mengumumkan uji coba
hidroksiklorokuin, yang digunakan untuk mengobati malaria dan
rheumatoid seperti radang sendi, pada April.
Sumber: Reuters
Saksikan Video AS hentikan uji coba hidroksiklorokuin untuk pasien COVID-19 Berikut ini..