Medan (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD
Sumatera Utara (Sumut) Salman Alfarisi meminta agar Pemerintah Indonesia mengusir Konjen atau Kedutaan India dari
Sumatera Utara.
Hal itu disampaikannya dalam aksi unjuk rasa bela Muslim India di depan Konsulat Jenderal (Konjen) India di
Medan, Senin.
Dalam orasinya, Salman mengatakan bahwa massa aksi tidak mempermasalahkan Undang-Undang Kewarganegaraan India yang baru. Namun, mereka mengecam aksi pembunuhan massal kaum Muslimin yang terjadi di India.
"Kita tidak mempermasalahkan tentang undang-undang yang dibuat di negara India, kita tidak mau tau dengan undang-undang itu. Kita hadir disini karena saudara kita di India nyawanya melayang sia-sia. Mereka dibantai, bayangkan kalau itu terjadi pada anak dan istri kita," ujarnya.
Kerusuhan di India dalam beberapa hari terakhir dipicu oleh pengesahan undang-undang Citizenship Amendment Bill, yang diduga merugikan masyarakat Islam, oleh Perdana Menteri Naredra Modi.
Dalam UU Kewarganegaraan India yang baru, mengatur percepatan pemberian kewarganegaraan untuk warga dari enam agama yakni Hindu, Sikh, Buddha, Jain, Parsi, dan Kristen, yang berasal dari negara tetangga Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan, yang pindah ke India sebelum tahun 2015.
Namun, dalam revisi UU Kewarganegaraan tersebut tidak mencantumkan agama Islam, sehingga menyulut protes warga Muslim India dan berujung pada tindak kekerasan oleh aparat setempat.
Sedikitnya 38 orang dilaporkan meninggal dunia dan 200 orang lebih menderita luka-luka akibat insiden tersebut.
Saksikan Video DPRD Sumut minta Pemerintah usir Konjen India di Sumut Berikut ini..