Penyebab Asam Urat
Asam urat terjadi ketika terdapat kelebihan asam urat dalam tubuh. Hal ini bisa disebabkan oleh produksi asam urat yang berlebihan atau pembuangan yang tidak efisien. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan atau meningkatkan risiko asam urat antara lain:
-
Genetik: Beberapa orang memiliki kecenderungan genetik untuk memproduksi terlalu banyak asam urat atau kesulitan membuangnya.
Pola makan tinggi purin: Konsumsi berlebihan makanan yang kaya purin seperti daging merah, jeroan, makanan laut, dan alkohol dapat meningkatkan kadar asam urat.
Obesitas: Kelebihan berat badan meningkatkan produksi asam urat dan mengurangi kemampuan ginjal untuk membuangnya.
Penyakit tertentu: Kondisi seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit ginjal dapat meningkatkan risiko asam urat.
Obat-obatan: Beberapa obat, terutama diuretik dan aspirin dosis rendah, dapat mempengaruhi kadar asam urat.
Dehidrasi: Kurangnya asupan cairan dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi asam urat dalam darah.
Trauma atau operasi: Cedera atau prosedur medis tertentu dapat memicu serangan asam urat.
Perubahan hormonal: Wanita setelah menopause memiliki risiko lebih tinggi terkena asam urat karena penurunan estrogen.
Memahami penyebab asam urat sangat penting dalam menentukan strategi pengobatan dan pencegahan yang tepat. Dengan mengenali faktor-faktor risiko ini, seseorang dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengurangi kemungkinan terjadinya serangan asam urat.
Advertisement
Diagnosis Asam Urat
Diagnosis asam urat melibatkan beberapa tahapan dan metode pemeriksaan. Dokter akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk memastikan bahwa gejala yang dialami memang disebabkan oleh asam urat dan bukan kondisi lain yang memiliki gejala serupa. Berikut adalah langkah-langkah yang biasanya dilakukan dalam proses diagnosis asam urat:
1. Anamnesis (Wawancara Medis)
Dokter akan menanyakan berbagai hal terkait gejala yang dialami, seperti:
-
Kapan gejala mulai muncul
Seberapa sering serangan terjadi
Intensitas rasa sakit
Faktor-faktor yang memicu serangan
Riwayat kesehatan keluarga
Pola makan dan gaya hidup
2. Pemeriksaan Fisik
Dokter akan memeriksa area yang mengalami gejala, mencari tanda-tanda seperti:
-
Pembengkakan
Kemerahan
Peningkatan suhu lokal
Keterbatasan gerak sendi
3. Pemeriksaan Laboratorium
Beberapa tes darah dan urin yang mungkin dilakukan antara lain:
-
Tes kadar asam urat dalam darah (serum uric acid)
Tes fungsi ginjal
Tes fungsi hati
Analisis urin 24 jam untuk mengukur ekskresi asam urat
4. Aspirasi Cairan Sendi
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin mengambil sampel cairan dari sendi yang terkena untuk diperiksa di bawah mikroskop. Adanya kristal asam urat dalam cairan sendi merupakan tanda diagnostik yang pasti untuk asam urat.
5. Pencitraan
Meskipun jarang diperlukan untuk diagnosis awal, beberapa metode pencitraan dapat membantu menilai kerusakan sendi atau mengidentifikasi komplikasi:
-
X-ray
Ultrasound
CT scan
MRI