Beranda » Liputan6 » Nama Malaikat: Mengenal 10 Malaikat dan Tugasnya dalam Islam Berita Viral Hari Ini Jumat 25 Oktober 2024
Pengertian Malaikat dalam Islam
Malaikat dalam Islam dipercaya sebagai makhluk gaib yang diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya (nur). Berbeda dengan manusia dan jin, malaikat tidak memiliki nafsu dan senantiasa taat menjalankan perintah Allah. Mereka tidak makan, tidak minum, tidak tidur, dan tidak menikah. Jumlah malaikat sangatlah banyak dan hanya Allah yang mengetahui jumlah pastinya.
Dalam bahasa Arab, kata "malaikat" merupakan bentuk jamak dari kata "malak" yang berarti utusan. Hal ini menunjukkan fungsi utama malaikat sebagai utusan Allah untuk melaksanakan berbagai tugas di alam semesta. Meskipun tidak dapat dilihat oleh manusia biasa, malaikat dapat mengubah wujudnya menjadi manusia atas izin Allah, seperti yang terjadi pada beberapa kisah nabi dan rasul.
Keimanan terhadap malaikat merupakan rukun iman kedua dalam Islam. Seorang muslim wajib meyakini keberadaan malaikat meskipun tidak dapat melihatnya secara langsung. Keyakinan ini didasarkan pada dalil-dalil dari Al-Qur'an dan hadits yang menyebutkan tentang malaikat dan peran-peran mereka.
Malaikat Jibril: Pembawa Wahyu
Malaikat Jibril merupakan salah satu malaikat yang paling sering disebut dalam ajaran Islam. Ia memiliki kedudukan yang sangat penting karena bertugas menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada para nabi dan rasul. Jibril juga dikenal dengan beberapa nama lain seperti Ruh Al-Amin (roh yang terpercaya) dan Ruh Al-Qudus (roh yang suci).
Tugas utama Malaikat Jibril adalah:
Menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul, termasuk Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Memberikan ilham dan petunjuk kepada orang-orang yang dikehendaki Allah.
Mendampingi orang-orang yang sedang menghadapi sakaratul maut dalam keadaan suci.
Mengatur angin serta memenuhi atau menahan doa yang dipanjatkan umat manusia atas perintah Allah.
Dalam sejarah Islam, Malaikat Jibril berperan penting dalam peristiwa-peristiwa besar seperti turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira dan peristiwa Isra Mi'raj. Jibril juga digambarkan memiliki 600 sayap yang dapat menutupi cakrawala, menunjukkan keagungan dan kekuatannya sebagai malaikat utama.
Keimanan terhadap Malaikat Jibril sangat penting bagi umat Islam, karena melalui perantaraannya lah wahyu-wahyu Allah disampaikan kepada umat manusia. Tanpa Jibril, kita tidak akan memiliki kitab suci Al-Qur'an dan ajaran-ajaran agama yang menjadi pedoman hidup.
Malaikat Mikail: Pengatur Rezeki dan Alam
Malaikat Mikail merupakan salah satu dari empat malaikat utama dalam Islam. Ia memiliki tugas yang sangat penting terkait dengan pengaturan rezeki dan fenomena alam. Nama Mikail disebutkan secara langsung dalam Al-Qur'an, menunjukkan signifikansi perannya dalam ajaran Islam.
Beberapa tugas utama Malaikat Mikail meliputi:
Membagikan rezeki kepada seluruh makhluk Allah, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan.
Mengatur turunnya hujan dan distribusi air di bumi.
Mengendalikan angin dan awan.
Mengatur kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman.
Mengelola perputaran matahari, bulan, dan bintang yang menyebabkan pergantian siang dan malam.
Malaikat Mikail bekerja dengan dibantu oleh banyak malaikat lain dalam menjalankan tugas-tugasnya yang kompleks. Ia bertanggung jawab atas keseimbangan alam dan pemenuhan kebutuhan dasar seluruh makhluk hidup di bumi.
Keimanan terhadap Malaikat Mikail mengajarkan umat Islam untuk senantiasa bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah dan menjaga kelestarian alam. Hal ini juga mengingatkan bahwa segala sesuatu di alam semesta terjadi atas kehendak dan pengaturan Allah melalui para malaikat-Nya.
Dalam beberapa riwayat, Malaikat Mikail digambarkan memiliki sayap yang terbuat dari zamrud hijau. Ia juga dikenal memiliki sifat lembut dan penuh kasih sayang terhadap makhluk-makhluk Allah, sesuai dengan tugasnya sebagai pembagi rezeki dan pemelihara alam.
Malaikat Israfil: Peniup Sangkakala
Malaikat Israfil merupakan salah satu malaikat utama dalam Islam yang memiliki tugas sangat penting terkait dengan hari kiamat dan kebangkitan. Meskipun namanya tidak disebutkan secara langsung dalam Al-Qur'an, keberadaan dan perannya banyak dijelaskan dalam hadits-hadits sahih.
Tugas-tugas utama Malaikat Israfil meliputi:
Meniup sangkakala (terompet) sebagai tanda datangnya hari kiamat.
Meniup sangkakala kedua kalinya untuk membangkitkan seluruh makhluk pada hari kebangkitan.
Menjaga Lauh Mahfuzh (catatan takdir) dan Arsy Allah.
Menurut beberapa riwayat, Malaikat Israfil telah bersiap-siap dengan sangkakalanya sejak diciptakan, menunggu perintah dari Allah untuk meniupnya. Tiupan pertama akan menghancurkan seluruh alam semesta dan mematikan semua makhluk hidup, sementara tiupan kedua akan membangkitkan kembali seluruh makhluk untuk menghadapi hari penghakiman.
Keimanan terhadap Malaikat Israfil mengingatkan umat Islam akan kepastian datangnya hari kiamat dan kehidupan akhirat. Hal ini mendorong setiap muslim untuk senantiasa mempersiapkan diri dengan amal saleh dan ketakwaan, karena tidak ada yang tahu kapan sangkakala akan ditiup.
Dalam beberapa hadits, Malaikat Israfil digambarkan memiliki empat sayap dan tubuh yang sangat besar. Ia juga dikenal sebagai salah satu malaikat yang paling dekat dengan Allah SWT, bersama dengan Jibril dan Mikail.
Malaikat Izrail: Pencabut Nyawa
Malaikat Izrail, yang juga dikenal sebagai Malaikat Maut, memiliki tugas yang sangat penting namun sering ditakuti oleh manusia. Meskipun nama "Izrail" tidak disebutkan secara langsung dalam Al-Qur'an, keberadaan malaikat pencabut nyawa disebutkan dalam beberapa ayat.
Tugas utama Malaikat Izrail adalah:
Mencabut nyawa seluruh makhluk hidup ketika telah tiba waktunya.
Memisahkan ruh dari jasad manusia saat kematian.
Menjalankan perintah Allah terkait dengan kematian makhluk-Nya.
Malaikat Izrail melaksanakan tugasnya dengan cara yang berbeda-beda tergantung pada kondisi dan amal perbuatan seseorang. Bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, proses pencabutan nyawa dilakukan dengan lembut dan tanpa rasa sakit. Sementara bagi orang-orang yang ingkar dan berbuat kejahatan, proses tersebut bisa menjadi sangat menyakitkan.
Keimanan terhadap Malaikat Izrail mengingatkan umat Islam akan kepastian kematian dan pentingnya mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Hal ini mendorong setiap muslim untuk senantiasa berbuat baik dan menjauhi perbuatan dosa, karena kematian bisa datang kapan saja.
Dalam beberapa riwayat, Malaikat Izrail digambarkan memiliki ukuran yang sangat besar, dengan satu kakinya di bumi dan yang lainnya di langit ketujuh. Ia juga dikatakan memiliki banyak wajah dan tangan untuk mencabut nyawa berbagai makhluk di seluruh alam semesta secara bersamaan.
Malaikat Munkar dan Nakir: Penanya di Alam Kubur
Malaikat Munkar dan Nakir adalah sepasang malaikat yang bertugas di alam kubur. Meskipun nama mereka tidak disebutkan secara langsung dalam Al-Qur'an, keberadaan dan peran mereka banyak dijelaskan dalam hadits-hadits sahih.
Tugas utama Malaikat Munkar dan Nakir meliputi:
Mengunjungi setiap orang yang baru dikuburkan di alam barzakh.
Menanyakan tiga pertanyaan penting kepada ruh orang yang telah meninggal: "Siapa Tuhanmu?", "Apa agamamu?", dan "Siapa nabimu?"
Memberikan kenikmatan atau siksaan awal di alam kubur berdasarkan jawaban yang diberikan.
Menurut beberapa riwayat, Malaikat Munkar digambarkan memiliki penampilan yang menakutkan dan bertugas menanyai tentang keburukan seseorang. Sementara Malaikat Nakir memiliki penampilan yang lebih lembut dan menanyai tentang kebaikan seseorang.
Bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan mudah dijawab dan mereka akan mendapatkan ketenangan di alam kubur. Sebaliknya, bagi orang-orang yang ingkar dan berbuat kejahatan, mereka akan kesulitan menjawab dan mengalami siksaan kubur.
Keimanan terhadap Malaikat Munkar dan Nakir mengingatkan umat Islam akan adanya kehidupan setelah kematian dan pentingnya mempersiapkan diri untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan di alam kubur. Hal ini mendorong setiap muslim untuk memperkuat iman, mempelajari agama dengan baik, dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Malaikat Raqib dan Atid: Pencatat Amal Perbuatan
Malaikat Raqib dan Atid adalah sepasang malaikat yang bertugas mencatat seluruh amal perbuatan manusia selama hidup di dunia. Keberadaan mereka disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Qaf ayat 17-18:
"(Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir."
Tugas utama Malaikat Raqib dan Atid meliputi:
Malaikat Raqib bertugas mencatat seluruh amal kebaikan manusia.
Malaikat Atid bertugas mencatat seluruh amal keburukan manusia.
Keduanya senantiasa mendampingi setiap manusia dan mencatat setiap perkataan, perbuatan, dan niat dalam hati.
Catatan amal ini akan menjadi bukti pada hari penghakiman di akhirat kelak.
Malaikat Raqib dan Atid bekerja tanpa henti dan tanpa pernah lalai dalam menjalankan tugas mereka. Mereka mencatat segala sesuatu dengan detail dan akurat, bahkan hal-hal yang mungkin terlupakan oleh manusia itu sendiri.
Keimanan terhadap Malaikat Raqib dan Atid mendorong umat Islam untuk senantiasa berhati-hati dalam setiap tindakan dan ucapan. Kesadaran bahwa setiap perbuatan dicatat oleh malaikat dapat memotivasi seseorang untuk lebih banyak berbuat kebaikan dan menghindari perbuatan buruk.
Dalam beberapa riwayat, disebutkan bahwa Malaikat Raqib berada di sisi kanan manusia dan mencatat dengan pena cahaya, sementara Malaikat Atid berada di sisi kiri dan mencatat dengan pena api. Hal ini menggambarkan perbedaan antara amal kebaikan yang membawa cahaya dan amal keburukan yang membawa kegelapan dalam kehidupan seseorang.
Malaikat Malik: Penjaga Neraka
Malaikat Malik adalah malaikat yang bertugas sebagai penjaga dan pengawas neraka. Namanya disebutkan secara langsung dalam Al-Qur'an Surat Az-Zukhruf ayat 77:
"Mereka berseru: "Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja". Dia menjawab: "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)"."
Tugas-tugas utama Malaikat Malik meliputi:
Menjaga pintu-pintu neraka.
Mengawasi dan mengatur hukuman bagi para penghuni neraka.
Memimpin para Malaikat Zabaniyah (malaikat penyiksa di neraka).
Melaksanakan perintah Allah terkait dengan penghukuman di neraka.
Malaikat Malik digambarkan memiliki watak yang keras dan tidak memiliki belas kasihan terhadap para penghuni neraka. Hal ini sesuai dengan fungsinya sebagai pelaksana hukuman Allah terhadap orang-orang yang ingkar dan berbuat kejahatan selama di dunia.
Dalam beberapa riwayat, Malaikat Malik digambarkan memiliki penampilan yang sangat menakutkan, dengan tubuh yang besar dan wajah yang menyeramkan. Kehadirannya saja sudah cukup untuk membuat para penghuni neraka ketakutan.
Keimanan terhadap Malaikat Malik mengingatkan umat Islam akan adanya hukuman di akhirat bagi orang-orang yang ingkar dan berbuat kejahatan. Hal ini mendorong setiap muslim untuk menjauhi perbuatan dosa dan senantiasa bertakwa kepada Allah SWT.
Meskipun Malaikat Malik bertugas di neraka, ia tetap merupakan hamba Allah yang taat dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah-Nya. Keberadaan Malaikat Malik menegaskan keadilan Allah dalam memberikan balasan atas perbuatan manusia di dunia.
Malaikat Ridwan: Penjaga Surga
Malaikat Ridwan adalah malaikat yang bertugas sebagai penjaga dan pengawas surga. Meskipun namanya tidak disebutkan secara langsung dalam Al-Qur'an, keberadaan dan perannya banyak dijelaskan dalam hadits-hadits dan literatur Islam.
Tugas-tugas utama Malaikat Ridwan meliputi:
Menjaga pintu-pintu surga.
Menyambut dan mengatur kedatangan para penghuni surga.
Melayani dan memenuhi kebutuhan para penghuni surga.
Melaksanakan perintah Allah terkait dengan kenikmatan di surga.
Berbeda dengan Malaikat Malik yang menjaga neraka, Malaikat Ridwan digambarkan memiliki sifat yang ramah, lembut, dan penuh kasih sayang. Ia menyambut para penghuni surga dengan senyuman dan ucapan selamat datang, sesuai dengan fungsinya sebagai penjaga tempat kenikmatan abadi.
Dalam beberapa riwayat, Malaikat Ridwan digambarkan memiliki penampilan yang sangat indah dan bercahaya, mencerminkan keindahan surga yang dijaganya. Kehadirannya membawa ketenangan dan kebahagiaan bagi para penghuni surga.
Keimanan terhadap Malaikat Ridwan mengingatkan umat Islam akan adanya balasan kebaikan di akhirat bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Hal ini mendorong setiap muslim untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Meskipun tugas Malaikat Ridwan terkesan lebih "menyenangkan" dibandingkan Malaikat Malik, keduanya sama-sama melaksanakan perintah Allah dengan penuh ketaatan. Keberadaan Malaikat Ridwan menegaskan rahmat dan kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya yang taat.