Tidak banyak yang mengetahui bahwa nama lengkap atau nama asli Baim Wong sebenarnya adalah Muhammad Ibrahim bin Johnny Djaelani. Ia dilahirkan di Jakarta pada tanggal 27 April 1981, yang berarti kini telah berusia 43 tahun. Baim merupakan putra bungsu dari lima bersaudara, terlahir dari pasangan pengusaha bernama Johnny Wong dan Kartini Marta Atmadja.

Meski memiliki nama Tionghoa, Baim Wong sebenarnya merupakan keturunan campuran Tionghoa dan Sunda. Ayahnya berasal dari etnis Tionghoa, sementara ibunya memiliki darah Sunda dari Jawa Barat. Latar belakang keluarga yang beragam ini turut mewarnai kepribadian Baim yang dikenal supel dan mudah beradaptasi dengan berbagai kalangan.

Sejak kecil, Baim tumbuh di lingkungan keluarga yang berkecukupan. Namun, hal tersebut tidak lantas membuatnya berpangku tangan. Justru, ia memilih untuk merintis kariernya sendiri di dunia hiburan, meski awalnya tidak mendapat restu penuh dari sang ayah yang menginginkannya fokus pada pendidikan formal.

Perjalanan Baim Wong di industri hiburan dimulai pada 2001, saat ia berusia 20 tahun. Kala itu, ia mendapat kesempatan membintangi sinetron berjudul "7 Tanda Cinta". Meski demikian, Baim mengaku bahwa pada awalnya ia tidak terlalu serius menekuni dunia akting. Bahkan, setelah membintangi sinetron tersebut, ia sempat vakum selama beberapa tahun.

Baru pada 2005, Baim mulai menunjukkan ketertarikan yang lebih serius pada dunia akting. Namun, perjalanannya tidak selalu mulus. Ia kerap mengalami penolakan saat mengikuti casting, hingga akhirnya kembali mendapat kesempatan bermain dalam sinetron "Jangan Berhenti Mencintaiku" pada tahun yang sama.

Sejak saat itu, karier Baim Wong di dunia sinetron mulai menanjak. Ia membintangi berbagai judul populer seperti "Cincin" (2006), "Benci Bilang Cinta" (2006), "Kau Masih Kekasihku" (2006), dan "Bukan Diriku" (2006). Keseriusannya dalam berakting mulai membuahkan hasil, dan namanya perlahan-lahan mulai dikenal publik.

Meski telah membintangi puluhan judul sinetron, Baim Wong baru memulai debutnya di layar lebar pada 2012. Ia mendapat kesempatan bermain dalam film "Dilema" yang diproduksi oleh WGE Pictures. Dalam film yang terdiri dari 5 segmen ini, Baim memerankan karakter bernama Ibnu pada segmen "Garis Keras".

Debut Baim di dunia film ternyata langsung menuai apresiasi. Melalui perannya dalam "Dilema", ia berhasil menyabet penghargaan sebagai Aktor Pendatang Baru Terfavorit dalam ajang Indonesian Movie Awards 2012. Pencapaian ini tentu menjadi motivasi besar bagi Baim untuk terus mengembangkan kemampuan aktingnya.

Setelah kesuksesan perdananya, tawaran bermain film pun mulai berdatangan. Beberapa judul film yang dibintangi Baim Wong antara lain:

"Ketika Bung di Ende" (2013) - berperan sebagai Soekarno "Filosofi Kopi" (2015) "Sumpah, Saya Gatotkaca" (2015) - berperan sebagai Gatotkaca "Cahaya Cinta di Langit Paris" (2015) - berperan sebagai Satrio "Jenderal Soedirman" (2015) "Sundul Gan: The Story of Kaskus" (2016) "Pasukan Garuda: I Leave My Heart in Lebanon" (2016) "Moammar Emka's Jakarta Undercover" (2017) "The Publicist" (2017) - berperan sebagai Robert Hanafi "(H)ours" (2018) - berperan sebagai Bagas Nalawira