Oleh : Admin | on Senin, 30 November 2020 22:57


SUMUTkota.com, KISARAN - Tanjungbalai kerap menjadi pintu masuk barang-barang haram dari luar negeri.
Kondisi ini menjadi fokus utama Komandan Pangkalan Angkatan Laut Tanjungbalai Asahan, Letkol Laut (P) Robinson Hendrik Etwiory.
Robinson tak menampik bahwa Tanjungbalai merupakan zona merah masuknya narkoba ke Tanah Air.
Ia mengatakan, memang cukup sulit untuk mengetahui kalau barang yang dibawa para penumpang itu adalah narkotika.
"Ditambah lagi adanya pelabuhan-pelabuhan tikus, banyaknya sungai dan anak sungai, sehingga menyulitkan kami," ujarnya, Senin (30/11/2020).
Menurut dia, untuk menangkap pelaku pembawa narkotika juga sangat susah, dikarenakan informasi yang didapat haruslah valid dan pasti.
"Nelayan kita bagus, tapi ada oknum yang merusak dan mengaku sebagai nelayan untuk masukan barang tersebut," katanya.
Selain narkotika, Tanjungbalai terkenal juga sebagai tempat masuknya Tenaga Kerja Indonesia ilegal dan barang-barang bekas dari luar negeri, baik bentuk pakaian, ataupun barang.
"Seperti TKI, balpress, impor barang bekas, hal ini kerap menjadi kerawanan juga di pintu masuk terkhusus di Tanjungbalai. Sehingga, kami sebagai penjaga terluar Indonesia, akan bekerja lebih ekstra," katanya.
Ditambah lagi, dari 18 unit kapal laut yang dimiliki Lanal Tanjungbalai Asahan, hanya 10 saja yang aktif dapat digunakan.
"Kami berharap, walau tidak bisa langsung habis, setidaknya mengurangi, hari ini 100, besok 10, besoknya 5, dan seterusnya. Lama-lama pasti akan habis," pungkasnya.
(cr2/SUMUTkota.com)