- Beranda » Liputan6 » IHSG Melemah Terbatas, Transaksi Saham SMDM Sentuh Rp 2,3 Triliun di Pasar Negosiasi Berita Viral Hari Ini Sabtu 26 Oktober 2024
IHSG Melemah Terbatas, Transaksi Saham SMDM Sentuh Rp 2,3 Triliun di Pasar Negosiasi Berita Viral Hari Ini Sabtu 26 Oktober 2024
Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis pada perdagangan saham Rabu, (23/10/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah 323 saham melemah.
Mengutip data RTI, IHSG turun terbatas 0,02 persen ke posisi 7.787,56. Indeks LQ45 naik 0,04 persen ke posisi 954,75. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.805,91 dan level terendah 7.761,25.
Advertisement
Sebanyak 323 saham melemah dan 243 saham menguat. 228 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.373.858 kali dengan volume perdagangan saham 34 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 14,8 triliun.
Di pasar negosiasi, transaksi saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) tercatat Rp 2,3 triliun. Harga saham SMDM naik 7,93 persen ke posisi Rp 531 per saham dengan frekuensi perdagangan satu kali. Total volume perdagangan saham 43.901.215 saham.
Di pasar regular, saham SMDM stagnan di posisi Rp 510 per saham. Harga saham SMDM dibuka stagnan di posisi Rp 510 per saham. Harga saham SMDM berada di level tertinggi Rp 520 dan terendah Rp 490 per saham. Total frekuensi perdagangan 316 kali dengan volume perdagangan 43.935.800 saham. Nilai transaksi Rp 2,3 triliun.
Investor asing jual saham Rp 2,72 triliun. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 41,98 triliun.
Mayoritas sektor saham menghijau yang dipimpin sektor saham transportasi. Sektor saham transportasi naik 1,08 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham consumer nonsiklikal naik 0,87 persen dan sektor saham industri bertambah 0,49 persen.
Sektor saham keuangan menguat 0,42 persen, sektor saham teknologi mendaki 0,46 persen, dan sektor saham kesehatan melesat 0,20 persen.
Sementara itu, sektor saham properti turun 1,04 persen, dan catat penurunan terbesar. Sektor saham basic merosot 0,57 persen, sektor saham infrastruktur tergelincir 0,42 persen, sektor saham energi merosot 0,04 persen, sektor saham siklikal susut 0,05 persen, dan sektor saham energi melemah 0,04 persen.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Philip Sekuritas Indonesia menyebutkan, penurunan indeks saham Amerika Serikat (AS) dan lonjakan yield US Treasury bertenor 10 tahun terjadi di tengah semakin besarnya keraguan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) akan terus memangkas suku bunga secara agresif. "Atau bahkan justru mempertahankan suku bunga acuannya pada November 2024 nanti," demikian seperti dikutip.
Ketahanan ekonomi AS dan kekhawatiran mengenai dampak fiskal dari kemenangan kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS menjadi faktor pendorong terkait munculnya keraguan tersebut.
Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporannya, memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2025. Selain itu, memperingatkan adanya risiko yang semakin besar dari perang hingga proteksionisme perdagangan.
Pertumbuhan ekonomi global akan tumbuh 3,2 persen year on year (yoy), atau 0,1 persen (yoy) lebih rendah dari estimasi yang di umumkan pada Juli 2024, sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini di pertahankan di 3,2 persen (yoy). Kemudian, tingkat Inflasi global di perkirakan akan turun menjadi 4,3 persen pada tahun depan dari 5,8 persen pada 2024.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-
Saham AGRS melonjak 34,57 persen
Saham BIPI melonjak 26,76 persen
Saham SONA melonjak 24,84 persen
Saham MFIN melonjak 24,70 persen
Saham HOMI melonjak 24,49 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-
Saham BTEK merosot 25 persen
Saham UNIQ merosot 24,49 persen
Saham HADE merosot 16,67 persen
Saham KREN merosot 12,50 persen
Saham REAL merosot 11,11 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-
Saham BBRI senilai Rp 1,1 triliun
Saham BUMI senilai Rp 683,6 miliar
Saham BBCA senilai Rp 518,7 miliar
Saham BRMS senilai Rp 516,4 miliar
Saham BBNI senilai Rp 357 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-
Saham BBRI tercatat 45.072 kali
Saham PSAB tercatat 44.487 kali
Saham BUMI tercatat 41.628 kali
Saham AWAN tercatat 41.544 kali
Saham SATU tercatat 35.762 kali