Berita Terkini Nasional Dan Internasional 2024
Home Skor bola Zodiakmu Hari Ini dairi G News  

IHSG Melompat 1,5%, Transaksi Saham AMMN Sentuh Rp 30 Triliun di Pasar Negosiasi Berita Viral Hari Ini Rabu 2 Oktober 2024

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

    Saham BBRI senilai Rp 990,3 miliar Saham BUMI senilai Rp 666,3 miliar Saham BBCA senilai Rp 625,1 miliar Saham BMRI senilai Rp 581,7 miliar Saham ADRO senilai Rp 500,7 miliar
4 dari 5 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik

Bursa saham Asia Pasifik ditutup bervariasi pada perdagangan Selasa, 1 Oktober 2024. Hal ini setelah Ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengindikasikan pemangkasan besar-besaran yang baru-baru ini dilakukan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed yang tidak dapat ditafsirkan sebagai tanda langkah-langkah pada masa mendatang akan sama agresifnya.

“Ini bukan komite yang merasa terburu-buru untuk memangkas suku bunga dengan cepat,” ujar dia saat tanya jawab dengan ekonom Morgan Stanley Ellen Zentner, seperti dikutip dari CNBC.

“Jika ekonomi berjalan seperti yang diharapkan, itu berarti dua kali pemangkasan suku bunga lagi tahun ini, totalnya 50 basis poin lebih banyak,” ia menambahkan.

Suku bunga the Fed saat ini berada di 4,75 persen-5 persen dengan tambahan pemangkasan suku bunga 50 basis poin (bps) yang diharapkan akan menaikkan suku bunga the Fed menjadi 4,25 persen-4,5 persen pada akhir 2024.

Di Asia, pelaku pasar akan fokus pada survei Tankan Bank of Japan pada kuartal III yang mengukur tingkat optimisme bisnis di antara perusahaan-perusahaan besar Jepang.

Optimisme bisnis di antara produsen besar Jepang mencapai +13, tidak berubah dari kuartal sebelumnya dan sejalan dengan perkiraan dari jajak pendapat Reuters.

Secara terpisah, sentimen di antara non-produsen besar di Jepang membaik, naik sedikit ke+34 dari +33 pada kuartal II dan mengalahkan prediksi dari Reuters sebesar +32. Angka positif ini menunjukkan jumlah orang yang optimistis lebih banyak dari pada pesimistis, dan sebaliknya.

 

5 dari 5 halaman

Kebijakan Ekonomi di Jepang

Bank of Japan (BoJ) juga merilis ringkasan pendapatnya untuk pertemuan 19-20 September, yang dilakukan sehari setelah the Fed memangkas suku bunga sebesar 50 bps dan sebelum pemilihan Partai Demokrat Liberal yang berkuasa pekan lalu.

Selama pertemuan tersebut, BOJ tidak membuat perubahan apa pun pada suku bunga acuannya, dengan ringkasan pendapat yang mengungkapkan bahwa setidaknya satu anggota dewan berpendapat bahwa kenaikan suku bunga "tidak diinginkan" karena hal ini akan menunjukkan bahwa bank tersebut sedang bergerak ke siklus pengetatan penuh.

Anggota dewan BOJ lainnya berpendapat “ekonomi Jepang tidak berada dalam situasi di mana BoJ dapat tertinggal jika tidak menaikkan suku bunga kebijakan pada kecepatan tertentu.” Dengan demikian, anggota tersebut mengatakan, “Bank tidak akan menaikkan suku bunga kebijakannya ketika pasar keuangan dan modal tidak stabil.”

Jepang juga melaporkan tingkat penganggurannya untuk Agustus turun menjadi 2,5%, turun dari 2,7% pada Juli dan lebih rendah dari 2,6% yang diharapkan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuter

Sebagian besar indeks saham acuan di bursa saham Asia tutup antara lain bursa saham Korea Selatan, Hong Kong dan China. Bursa saham China tutup seminggu karena merayakan libur Golden Week.

Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 1,93 persen ke posisi 38.651,97 usai turun 4,8 persen pada perdagangan Senin, 30 September 2024. Indeks Topix menguat 1,69 persen dan ditutup ke posisi 2.690,78. Indeks ASX 200 melemah 0,74 persen ke posisi 8.208,9.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kredit
  • Agustina Melani
    Author
    Agustina Melani
Video Terkini
powered by

Berita Terkini

Lihat Semua