- Beranda » Liputan6 » IHSG Merosot, Sektor Saham Properti hingga Konsumer Siklikal Menghijau Berita Viral Hari Ini Kamis 19 September 2024
IHSG Merosot, Sektor Saham Properti hingga Konsumer Siklikal Menghijau Berita Viral Hari Ini Kamis 19 September 2024
Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah melemah pada perdagangan Senin (9/9/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) koreksi 0,25% ke 7.702 pada perdagangan Senin, 9 September 2024. Indeks LQ45 merosot 0,26 persen ke posisi 947,70. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
IHSG dibuka pada posisi 7.721 dan bergerak pada rentang 7.654-7.748. Merujuk data RTI, frekuensi perdagangan bursa tercatat sebanyak 1,1 juta kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 18,62 miliar lembar senilai Rp 10,75 triliun. Sebanyak 236 saham ditutup pada zona hijau.
Advertisement
Kemudian sebanyak 353 saham ditutup pada zona merah. Sisanya sebanyak 211 saham ditutup stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 251,63 miliar. Sepanjang 2024, investor asing borong saham Rp 31,24 triliun.
Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham properti melonjak 1,91 persen. Sektor saham properti catat penguatan terbesar dan sektor saham siklikal naik 0,14 persen.
Sementara itu, sektor saham energi tergelincir 0,62 persen, sektor saham basic susut 0,30 persen, dan sektor saham industri terpangkas 0,51 persen. Selain itu, sektor saham nonsiklikal turun 0,57 persen, sektor saham kesehatan merosot 0,97 persen, sektor saham keuangan turun 0,18 persen. Sektor saham teknologi terpangkas 0,04 persen, sektor saham infrastruktur melemah 0,57 persen dan sektor saham transportasi melemah 0,01 persen.
Sementara itu, saham BBRI terpangkas 0,96 persen ke posisi Rp 5.175 per saham. Saham BBRI dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 5.275 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 5.300 dan level terendah Rp 5.150 per saham. Totalf frekuensi perdagangan 24.680 kali dengan volume perdagangan 2.185.168 saham. Nilai transaksi Rp 1,1 triliun.
Saham BRIS terpangkas 0,38 persen ke posisi Rp 2.620 per saham. Saham BRIS dibuka stagnan di posisi Rp 2.630 per saham. Harga saham BRIS berada di level tertinggi Rp 2.660 dan terendah Rp 2.580 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.128 kali dengan volume perdagangan 338.436 saham. Nilai transaksi Rp 88,4 miliar.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa Asia bergerak cenderung melemah akibat ada kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS).
Pada Jumat, data ketenagakerjaan AS dirilis. Unemployment rate turun dari sebelumnya 4,3 persen menjadi 4,2 persen, di sisi lain, non farm payrolls (NFP) meningkat dari sebelumnya 89 ribu menjadi 142 ribu. Meskipun mengalami kenaikan, NFP masih di bawah perkiraan pasar yang sebesar 160 ribu.
Selain itu, data NFP di bulan sebelumnya juga direvisi dari 114 ribu menjadi 89 ribu, inilah yang membuat pasar tampak khawatir sebab revisi ini dianggap cukup dalam.
Sejauh ini, pasar menyiratkan peluang 75 persen untuk pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin, sebagian karena komentar dari Gubernur Fed Christopher Waller dan Presiden Fed New York John Williams pada Jumat, meskipun Waller tetap membuka opsi pelonggaran agresif.
Di China, inflasi tahunan meningkat dari sebelumnya 0,5 persen menjadi 0,6 persen, akan tetapi inflasi China dinilai masih dibawah ekspektasi pasar yang sebesar 0,7 persen. Pada pekan ini para pelaku pasar menantikan rilisnya data inflasi AS yang diperkirakan menurun secara tahunan dari sebelumnya 2,9 persen menjadi 2,6 persen.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-
Saham FMII melonjak 35 persen
Saham VOKS melonjak 34,74 persen
Saham KICI melonjak 33,33 persen
Saham MLPT melonjak 24,86 persen
Saham DATA melonjak 20,41 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-
Saham GEMA merosot 18,40 persen
Saham SNLK merosot 17,89 persen
Saham BINO merosot 16,67 persen
Saham ALKA merosot 15,97 persen
Saham SILO merosot 14,49 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-
Saham BBRI senilai Rp 1 triliun
Saham BMRI senilai Rp 516,3 miliar
Saham BBNI senilai Rp 449,2 miliar
Saham BBCA senilai Rp 371,6 miliar
Saham BREN senilai Rp 282,9 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-
Saham BSBK tercatat 25.429 kali
Saham AHAP tercatat 25.038 kali
Saham BBRI tercatat 24.670 kali
Saham ADRO tercatat 19.722 kali
Saham BTEK tercatat 18.584 kali