- Beranda » Liputan6 » IHSG Berbalik ke Zona Merah, Sektor Saham Transportasi Pimpin Koreksi Berita Viral Hari Ini Rabu 25 September 2024
IHSG Berbalik ke Zona Merah, Sektor Saham Transportasi Pimpin Koreksi Berita Viral Hari Ini Rabu 25 September 2024
Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Jumat (2/8/2024).Mayoritas sektor saham tertekan sehingga bebani IHSG.
Mengutip data RTI, IHSG turun 0,24 persen ke posisi 7.308,12. Indeks LQ45 susut 0,66 persen ke posisi 919,36. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Pada Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.339,98 dan level terendah 7.264. Sebanyak 295 saham melemah sehingga menekan IHSG. 240 saham menguat dan 255 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 900.661 kali dengan volume perdagangan 14,3 miliar saham. Nilai transaksi Rp 9,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.195.
Advertisement
Mayoritas sektor saham memerah kecuali sektor saham energi naik 0,81 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,57 persen, sektor saham properti menguat 0,48 persen dan sektor saham industri berada di zona hijau.
Sementara itu, sektor saham transportasi merosot 1,04 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham basic melemah 0,76 persen, sektor saham nonsiklikal tergelincir 0,57 persen. Selanjutnya sektor saham kesehatan terpangkas 0,45 persen, sektor saham keuangan merosot 0,31 persen, sektor saham teknologi susut 0,37 persen, sektor saham infrastruktur melemah 0,71 persen.
Jelang akhir pekan ini, saham GOTO stagnan di posisi Rp 53 per saham. Harga saham GOTO dibuka turun menjadi Rp 52. Harga saham GOTO berada di level tertinggi Rp 53 dan terendah Rp 51 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.514 kali dengan volume perdagangan 21.966.664 saham. Nilai transaksi Rp 114,6 miliar.
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa Asia cenderung melemah. Pasar mengantisipasi terjadinya perlambatan ekonomi global. Hal ini dilatarbelakangi oleh rilis data Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran akan meluasnya konflik di Timur Tengah.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Dari mancanegara, Indeks PMI manufaktur Amerika Serikat (AS) pada Juli 2024 terkontraksi dari sebelumnya 48,5 menjadi 46,8, serta data pengangguran AS juga terus meningkat di mana data Initial Jobless Claims naik dari sebelumnya 235k menjadi 249k dan Continuing Jobless Claims naik dari sebelumnya 1.844.000 menjadi 1.877.000.
Pada saat bersamaan, pasar juga mempertimbangkan risiko pasokan minyak mentah akibat meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Pasar memantau dengan saksama respons Iran terhadap pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, menyusul terbunuhnya komandan tertinggi Hizbullah dalam serangan udara di Beirut.
Dari dalam negeri, data Kementerian Ketenagakerjaan mengungkapkan telah terjadi peningkatan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang semester I 2024 jika dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
Pada periode Januari-Juni 2024 terdapat 32.064 tenaga kerja yang ter-PHK. Jumlah PHK tersebut naik 21,45 perse dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang hanya sebanyak 26.400 orang, yang memberikan indikasi bagaimana efek ketidakpastian ekonomi global memberikan dampak pada pelemahan pertumbuhan perekonomian dalam negeri.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham LQ45 yang masuk top gainers antara lain:
-
Saham MAPI melonjak 4,29 persen
Saham ADRO melonjak 2,15 persen
Saham PTBA melonjak 1,87 persen
Saham INKP melonjak 1,85 persen
Saham TOWR melonjak 1,83 persen
Saham-saham LQ45 yang masuk top losers antara lain:
-
Saham ESSA merosot 4,76 persen
Saham ACES merosot 4,40 persen
Saham AMRT merosot 3,90 persen
Saham MDKA merosot 3,69 persen
Saham ISAT merosot 3,27 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-
Saham BMRI senilai Rp 1,1 triliun
Saham BBCA senilai Rp 572,1 miliar
Saham BBRI senilai Rp 534,1 miliar
Saham BBNI senilai Rp 387,6 miliar
Saham TLKM senilai Rp 301,9 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-
Saham NICL tercatat 35.166 kali
Saham BSBK tercatat 26.830 kali
Saham TLKM tercatat 26.563 kali
Saham TGUK tercatat 26.113 kali
Saham BBRI tercatat 23.886 kali