Apa Saja Terapi Gagal Ginjal?
Jika ginjal anak mengalami kerusakan parah hingga gagal berfungsi, anak tersebut memerlukan terapi penggantian ginjal untuk tetap sehat, seperti dikutip dari situs National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. Ada tiga jenis terapi utama yang dapat dipertimbangkan, di antaranya:
1. Transplantasi Ginjal
Transplantasi ginjal seringkali merupakan solusi utama untuk gagal ginjal pada anak. Beberapa anak mungkin menjalani transplantasi ginjal sebelum memulai dialisis, sebuah prosedur yang dikenal sebagai transplantasi preemptif. Anak-anak lainnya mungkin memulai dialisis untuk menjaga kesehatan mereka sampai transplantasi ginjal tersedia.
Sekitar sepertiga ginjal yang ditransplantasikan ke anak-anak berasal dari donor yang masih hidup. Ginjal dari orang tua biasanya lebih cocok dibandingkan ginjal dari donor yang tidak memiliki hubungan keluarga dengan anak.
Waktu tunggu untuk transplantasi ginjal bervariasi tergantung pada wilayah dan faktor-faktor seperti antibodi dalam darah akibat transfusi darah atau transplantasi ginjal sebelumnya.
2. Hemodialisis
Hemodialisis umumnya dilakukan di pusat dialisis tiga kali seminggu. Beberapa pusat dialisis juga mengajarkan orang tua atau wali bagaimana melakukan hemodialisis di rumah. Dokter mungkin merekomendasikan dialisis yang lebih sering untuk anak-anak yang lebih kecil.
Diskusikan dengan tim layanan kesehatan tentang efek samping yang mungkin dialami anak Anda setelah hemodialisis. Banyak efek samping dapat dikelola dengan baik, dan Anda dapat membantu mencegahnya dengan memastikan anak menjaga pola makan yang sehat, membatasi asupan cairan, dan meminum semua obat sesuai petunjuk.
Advertisement
3. Dialisis Peritoneal
Dialisis peritoneal biasanya dilakukan di rumah setelah orang tua atau wali dan anak menyelesaikan pelatihan. Anak-anak didorong untuk terlibat dalam perawatan dialisis peritoneal seiring bertambahnya usia.
Komplikasi yang mungkin terjadi selama dialisis peritoneal termasuk peritonitis, yaitu infeksi serius pada peritoneum. Selama pelatihan, Anda akan diajarkan cara mencegah peritonitis, seperti mencuci tangan dengan bersih, menggunakan masker bedah selama penggantian dialisis, dan mengikuti prosedur dialisis dengan tepat. Segera laporkan tanda-tanda infeksi kepada ahli kesehatan anak Anda. Penanganan cepat dapat mencegah masalah lebih lanjut.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement