Pariaman, MPOL - Lama dirantau urang. Haji John Kenedy Azis, SH, MH. Insya Allah beberapa bulan lagi menjadi Doktor di Bidang Hukum, didorong oleh masyarakat di ranah dan rantau untuk pulang kampung, menjadi calon Bupati Padang Pariaman.
Baca Juga:
Anggota DPR-RI dua periode itu, akhirnya memenuhi harapan masyarakat. Mendaftar ke beberapa Partai sebagai kapal yang akan bawa berlayar, lalu telah ada kesepahaman dan kesepakatan berpasangan dengan pengusaha muda Riau, asal Sintuak Toboh Gadang, Rahmat Hidayat SE, MM.
Sesungguhnya, sejumlah posisi penting menunggu John Kenedy Azis (
JKA) di Jakarta.
JKA yang sehari-hari sebagai Ketua Bidang Hukum DPP Golkar, Ketua Mahkamah Partai Golkar, Koordinator Aset Partai Golkar Seluruh Indonesia, Dewan Pengawas Golkar Institute dan
JKA merupakan orang dekat Ketum DPP Golkar.
Artinya, peluang
JKA terbuka lebar, terhadap sejumlah posisi penting di pemerintahan. Apalagi Golkar merupakan koalisi pertama pendukung Presiden Prabowo. Posisi itu, bisa saja Menteri, Wakil Menteri, Kepala Badan setingkat Menteri, Komisaris di BUMN, Dubes maupun jabatan lain setingkat menteri.
JKA akhirnya memilih ajakkan untuk mengabdi di kampung halaman. "Dorongan masyarakat untuk berbakti di Padang Pariaman ternyata lebih kuat," ujar
JKA yang lebih populer dan senang dipanggil Ajo John Kenedy Azis.
Ajo John Kenedy Azis, sebelum menjadi wakil rakyat di DPR-RI, merupakan seorang lawyer. Dan, di DPR-RI,
JKA pernah berada di Komisi III, bidang Hukum. Bermitra antara lain dengan Kejagung, Polri, Kemenkumham, KPK. Selanjutnya pindah di Komisi VIII, dengan mitra Kemenag, Kemensos, BNPB, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Kepulangan Ajo
JKA ke Padang Pariaman, mirip dengan seniornya, Bupati Padang Pariaman Kolonel Anas Malik, 1980-1990. Anas yang dibesarkan dilingkungan Kodam V Jaya, terakhir menjabat Kapendam, memilih pulang kampung (Pulkam) atas desakan masyarakat di ranah dan di rantau. Banyak PR yang dituntaskan, setelah jadi Bupati. Diantaranya yang fundamental, membersihkan pantai Pariaman dari arena buang hajat berubah menjadi arena pariwisata, dan membuka berbagai isolasi jalan, dari jalan kuda beban dan jalan setapak, menjadi jalan perekonomian yang dapat dilewati kendaraan roda empat.
Di depan Ajo
JKA, juga menghadang sejumlah persoalan, misalnya sampai hari ini, areal Ibukota Kabupaten belum memiliki sertifikat, sebagai status hukum setelah penyerahan lk 100 hektar tanah dari Ninik Mamak Parit Malintang. Akibatnya, sejumlsh kantor yang terletak di IKK belum memiliki legalitas, sehingga tak tercatat sebagai asset daerah.
Begitupun areal Tarokcity, tanah seluas 650 hektar itu, masih belum terlihat geliat pembangunannya oleh Pemkab Padang Pariaman. Belum ada Amdal kawasan, yang akan menjadi rujukan untuk aktifitas pembangunan, Infrastruktur banyak jalan yang rusak, jembatan yang putus tidak diperbaiki, irigasi untuk persawahan dan pertanian, sehingga banyak sawah masyarakat yang tidak produktif, masyarakat yang terkotak-kotak, organisasi masyarakat yang terpecah-pecah seperti Porbi, bahkan Kafilah yang telah jelas Sanat juga terpecah.
Bahkan, sejumlah kantor di lingkungan Kabupaten Padang Pariaman masih tertinggal di Kota Pariaman. Belum ada upaya pembangunan kantor baru di Ibukota kabupaten sejak lima tahun terakhir.
Dan, Tarokcity yang sudah masuk Kawasan Strategis Nasional, sebenarnya harus didukung Tim Percepatan Pembangunan (TPP). Selain akan disulap menjadi kawasan pendidikan dan rumah sakit vertikal, Tarokcity merupakan cikal bakal kota baru, yang memiliki dampak ekonomi dahsyat bagi Kayutanam dan sekitarnya.
Begitu juga menyangkut pelayanan air bersih. Di Ibu kabupaten Padang Pariaman sendiri, yang sebagian sudah ada instalasinya, ternyata air PDAM tidak mengalir.
"Ini, tiga masalah besar yang menghadang, bila Ajo
JKA diamanahkan menjadi pemimpin Padang Pariaman," ujar Asmadi, SP, Ketua DPD Golkar Padang Pariaman.
"Inshaa Allah, bila Allah meridhoi, dan masyarakat menyatakan pilihan, kami siap menuntaskan masalah-masalah yang menghadang di depan tadi," ujar Ajo John Kenedy Azis menyatakan tekadnya.
Selain itu, Ajo
JKA juga berkomitmen untuk membangun rumah gadang di sekitar komplek pemakaman Sech Burhanuddin Ulakan.Rumah gadang itu berperan untuk rembuk diskusi dengan para tokoh masyarakat dan perantau. Ini, merupakan bagian dari bentuk transparansi pemerintahan kepada masyarakat." Di rumah gadang itu, kelak berbagai ide, gagasan serta kritikan bisa disampaikan, dan pemerintah siap mencatat serta menindaklanjuti," ujar Ajo John Kenedy Azis, yang sehari-hari adalah Ketua Umum Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Se Indonesia.
Selamat BERJUANG dan In Syaa Allah Masyarakat Kabupaten Padang Pariaman siap mendukung untuk berbuat terbaik bersama dengan Ajo
JKA-Rahmat!***
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Kata Kunci: