Oleh : Rista Simbolon (Via Kompas.com ) | Diterbitkan 1 month ago | Short link: https://sumutkota.com/11703977
Bagikan Ke :
Facebook Twitter

KOMPAS.com - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) telah resmi dibuka pada Selasa (7/2/2023) sore WIB.
Rangkaian acara pembukaan Rakernas Perbasi 2023 yang dihadiri oleh para perwakilan pengurus provinsi (pengprov) itu digelar di Hotel Atlet Century Senayan, Jakarta.
Dalam acara pembukaan Rakernas tahun ini, Perbasi mengusung visi bola basket Indonesia yang mendunia.
Bagi Perbasi, keberhasilan mengalahkan Filipina dan meraih medali emas SEA Games bukanlah tujuan akhir.
Mereka ingin terus merangkai mimpi lebih tinggi hingga bola basket Indonesia mampu berbicara banyak di pentas dunia.
Demi mewujudkan bola basket Indonesia yang mendunia, Perbasi disebut telah membuat blueprint atau cetak biru menuju 2035.
Cetak biru itu dibuat dengan target 2035 karena pada tahun berikutnya Indonesia berpotensi menjadi tuan rumah Olimpiade.
Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait keinginan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 di tengah keramaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada pertengahan November lalu.
Dalam keterangannya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia akan mempersiapkan Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam proses bidding tuan rumah ajang empat tahun tersebut.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari turut mengutarakan kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah.
Raja Sapta Oktohari mengungkapkan bahwa proses pembangunan di IKN nantinya akan disupervisi langsung oleh International Olympic Committee (IOC).
"Secara infrastruktur, untuk hari ini, di Indonesia sudah sangat siap karena kita sudah pernah menjadi tuan rumah Asian Games maupun Asian Para Games," kata Raja Sapta Oktohari seusai menghadiri Rakernas Perbasi.
"Di Ibu Kota Nusantara nanti, pembangunannya pun disupervisi langsung oleh IOC," ungkap Raja Sapta Oktohari.
Terdekat, Indonesia akan lebih dulu menjadi tuan rumah ajang ANOC World Beach Games 2023 di Bali pada Agustus mendatang.
Raja Sapta Oktohari menyebut kesuksesan ajang ANOC World Beach Games 2023 di Bali akan menjadi batu loncatan Indonesia menuju tuan rumah Olimpiade 2036.
"Mudah-mudahan, kalau enggak ada halangan, dengan memastikan untuk bisa menyukseskan World Beach Games, ini akan menjadi stepping stone untuk menjadi tuan rumah di Olimpiade 2036," ujar Raja Sapta Oktohari.
Semangat Ketua Umum Perbasi Danny Kosasih ikut terbakar setelah mengetahui ambisi Indonesia yang ingin menjadi tuan rumah Olimpiade 2036.
Danny Kosasih mengatakan bahwa keinginan tersebut harus menjadi visi bersama bagi seluruh insan bola basket Tanah Air.
Namun, dia tak ingin melihat timnas basket Indonesia bermain di Olimpiade karena belas kasihan sebagai tuan rumah.
Danny Kosasih ingin setiap pengurus Perbasi, baik di pusat maupun daerah, terlibat secara aktif dalam menjalankan rencana kerja yang telah ditetapkan bersama agar timnas basket Indonesia benar-benar layak tampil di tingkat dunia.
"Saya enggak mau Indonesia nanti main di Olimpiade 2036 hanya karena belas kasihan tuan rumah, enggak, enggak mau saya," kata Danny Kosasih dengan nada menggebu-gebu.
Suara dari Timur Indonesia
Suara dari Timur Indonesia juga terdengar di tengah rangkaian acara pembukaan Rakernas Perbasi 2023.
Ketua Harian Perbasi Provinsi Papua Barat, Aldo Rino Rumbrawer, menceritakan kendala yang selama ini dirasakan dalam proses pengembangan talenta-talenta muda di daerahnya.
Aldo mengatakan bahwa Papua Barat sejatinya memiliki banyak sekali atlet muda berbakat.
Namun, atlet-atlet berbakat itu tidak memiliki ekosistem yang tepat karena kurangnya sumber daya seperti pelatih dan wasit.
Aldo juga merasa kesulitan ketika berusaha mencari sponsor untuk menggelar kompetisi.
"Saya jujur bahwa di Papua Barat itu (basket) sudah termasuk dalam kategori nomor satu, karena di sana kompetisi hampir tingkat pelajar, mahasiswa, itu kompetisinya rutin," kata Aldo saat diwawancarai KOMPAS.com.
"Di sana banyak sekali atlet-atlet berbakat, tetapi kami kurang di SDM seperti pelatih, wasit yang punya lisensi, terus kompetisi-kompetisi yang banyak tapi kurang sponsor," imbuhnya.
Oleh karena itu, Aldo berharap agar Perbasi tetap menjadikan perhatian kepada daerah sebagai prioritas dalam rencana kerja mendatang.
"Temanya basket Indonesia mendunia, tapi harus ingat atlet itu ada di pengprov, ada di daerah. Oleh sebab itu harus tetap ada perhatian dari Perbasi pusat ke daerah, tetap prioritas," tutur Aldo menegaskan.
Kata Kunci: