Oleh : Rista Simbolon (Via Kompas.com ) | Diterbitkan 1 month ago | Short link: https://sumutkota.com/11703976
Bagikan Ke :
Facebook Twitter

KOMPAS.com - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) membutuhkan sosok yang memiliki wawasan luas terkait persepakbolaan di level internasional.
Pendapat tersebut diutarakan oleh mantan manajer timnas Indonesia yang menemani langkah skuad Garuda ketika menjuarai SEA Games 1991, yakni IGK Manila
Menurut IGK Manila, Indonesia harus menjadikan sepak bola internasional sebagai contoh atau acuan.
Dalam hal ini, PSSI selaku pengurus juga harus memahami betul perkembangan sepak bola modern agar bisa mengombinasikan sisi olahraga dan keilmuan (sport science).
Oleh karena itu, penting bagi PSSI untuk memiliki sosok berwawasan internasional.
"Kita belajar dari ragam best practice kompetisi di negara maju sepak bola dan menyusun standar yang kontekstual dan kompetitif," kata Manila dalam keterangan tertulis yang diterima KOMPAS.com, Selasa (7/2/2023) malam WIB.
"Beberapa kecenderungan di kita, terkait dengan benchmarking (tolok ukur) ialah standarisasi administratif dan minim kajian mendalam," imbuhnya.
"Saat ini, misalnya, sepak bola telah menjadi salah satu industri terbesar di dunia, dengan keterlibatan sains dan dunia akademik sudah tak bisa disepelekan," ujar Manila.
IGK Manila menjadikan kompetisi di Eropa untuk menjelaskan pendapatnya tersebut.
"Kompetisi antarklub di Eropa, misalnya, dikembangkan dengan memanfaatkan ragam sumber informasi dan diolah menggunakan metode statistik yang canggih," ucap Manila.
Manila memiliki keyakinan bahwa pehamanan yang utuh soal sistem sepak bola modern akan berbuah prestasi bagi Indonesia.
Lalu, Manila juga mengingatkan pentingnya pembinaan dalam proses meraih prestasi.
Indonesia dinilai perlu melakukan pembinaan dengan baik agar bisa kembali meraih prestasi sejak kali terakhir menjadi juara pada SEA Games 1991.
"Kualitas tidak bisa dikejar dengan jalan pintas. Setahu saya, negara mana pun di dunia, termasuk ASEAN, yang berhasil membangun sepak bola adalah mereka yang berkomitmen menjalankan pembinaan dengan berbagai cara," ujar Manila.
Selain berwawasan internasional, pengurus PSSI juga dinilai harus memiliki motivasi yang murni terhadap sepak bola.
Dengan kata lain, PSSI perlu diurus oleh orang-orang yang teruji komitmen serta rekam jejaknya.
Dalam pernyataannya, Manila turut berbicara terkait keberjalanan liga sepak bola di Indonesia.
Dia mengusulkan adanya penyederhanaan jumlah peserta agar kompetisi lebih praktis dan efisien.
"Kompetisi yang harus diikuti setiap klub harus dibatasi jumlahnya. Sebab, perbaikan kualitas pemain tidak bisa dikatakan berbanding lurus dengan jumlah kompetisi yang diikuti," kata Manila.
"Justru perkembangan mereka (pemain) akan pesat jika pembinaan dan kompetisi berjalan simultan," tutur Manila menjelaskan.
Kata Kunci: