Apa Faktor Risiko Kardiomiopati?
Siapa saja dapat terkena kardiomiopati, terlepas dari usia atau jenis kelamin. Namun, beberapa kelompok lebih mungkin mengalami kardiomiopati jika memiliki faktor risiko berikut:
Riwayat Keluarga
Risiko tertinggi apabila terdapat anggota keluarga yang mengidap kardiomiopati serupa, penyakit jantung lain, atau kematian jantung mendadak pada usia muda.
Genetik
Risiko meningkat pada mereka yang mewarisi gen yang termutasi. Tes genetik dapat mengungkap hal ini.
Riwayat Infeksi atau Peradangan Jantung
Faktor risiko turut meningkat jika ada riwayat infeksi atau peradangan jantung (miokarditis). Kondisi ini paling sering disebabkan oleh beberapa virus tertentu. Sering kali saat terkena infeksi, gejalanya ringan layaknya flu biasa.
Riwayat Kanker
Penyintas kanker terutama yang pernah atau sedang mendapatkan radioterapi, kemoterapi, atau imunoterapi tertentu yang berpotensi toksik bagi otot jantung memiliki risiko lebih tinggi mengalami kardiomiopati.
Penyakit Sistemik
Penyakit sistemik seperti penyakit jaringan ikat atau autoimun tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya kardiomiopati.
Advertisement
Bagaimana Cara Mencegah Kardiomiopati?
Kardiomiopati dapat dicegah dengan:
Pola Makan Sehat
Diet atau pola makan sehat seperti mengurangi konsumsi garam dan makanan berlemak untuk mengelola tekanan darah dan berat badan dapat mencegah kardiomiopati. Asupan cairan juga perlu dijaga terutama jika sudah terdapat gagal jantung.
Menurunkan Berat Badan
“Menurunkan berat badan dilakukan agar beban kerja jantung berkurang, antara lain dengan pengaturan diet, olahraga rutin, maupun bantuan obat atau intervensi medis tertentu,” kata Leonardo dalam keterangan pers, Selasa (24/9/2024).
Olahraga Teratur
Latihan fisik yang terukur tetap direkomendasikan untuk meningkatkan stamina dan kebugaran secara umum.
Umumnya pasien kardiomiopati tidak disarankan untuk menjalani olahraga berat atau ekstrem dikarenakan risiko aritmia dan henti jantung mendadak.
Hindari Alkohol dan Rokok
Kebiasaan minum alkohol dan merokok dapat memperburuk kondisi jantung sehingga perlu dihindari.
Bagaimana Penanganan Kardiomiopati?
Ada beberapa cara menangani kardiomiopati, dua di antaranya adalah rehabilitasi jantung dan transplantasi jantung.
Rehabilitasi Jantung
Rehabilitasi jantung melibatkan program latihan, edukasi, dan dukungan psikologis untuk membantu pasien dengan kardiomiopati meningkatkan kesehatan jantung dan kualitas hidup.
“Ini termasuk latihan fisik yang aman, manajemen stres, dan perubahan gaya hidup,” kata Leonardo.
Transplantasi Jantung
Transplantasi jantung biasanya dipertimbangkan jika kardiomiopati sudah menyebabkan gagal jantung terminal yang tidak dapat diatasi dengan pengobatan atau intervensi lain.
Hal ini adalah langkah terakhir untuk memperpanjang usia dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Mengenal Kardiomiopati: Gejala, Faktor Risiko, hingga Penanganan dari Kelainan Otot Jantung Ini Berita Viral Hari Ini Sabtu 28 September 2024 Berikut ini..