Oleh : S.Simanjuntak on pada 1 minggu lalu |

Salak- SUMUTkota.com : Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor menyampaikan hendaknya pelaksanaan MTQ 18 Pakpak Bharat ini jangan dipandang sebagai ajang seremonial semata. Namun lebih dipandang sebagai si’ar Islam, sebagai sarana menggali nilai-nilai Islami, menjalin hubungan silaturahmi sesama umat beragama dan antar umat beragama sebagaimana telah terjalin selama ini, sebagaimana thema MTQ tahun ini marilah kita terapkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Al qur’an
Demikian sambutan Bupati Pakpak Bharat dalam pembukaan MTQ ke 18 Pakpak Bharat di Gedung serba Guna, Salak (6/4/2021)
MTQ ini bukan sebagai ajang perlombaan saja, tetapi supaya, saya sampaikan selamat bertanding dan selamat membumikan Al Qur’an, bertandinglah secara sportif, siap kalah dan siap menang, demikian juga kepada seluruh dewan hakim supaya bisa memberikan penilaian yang adil dan objektif, ungkap Franc Bernhard Tumanggor
Bupati Muda itu berharap Peringkat Kontingen Pakpak Bharat ditingkat provinsi dapat meningkat dari tahun sebelumnya, kalau tahun kemarin kita menduduki peringkat kelima, tahun ini bolehlah kita meningkat ke peringkat tiga, harap Franc Bernhard
Musabaqah Tilawatil Qur’an ke-18 Pakpak Bharat berlangsung dua hari . Pembukaan dihadiri Unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah ini, terlihat Dandim 0206 Dairi dan Kapolres Pakpak .
Ketua Panitia Pelaksana Nasip Jusuf Tumangger, S.Ag dalam laporannya ,dikarenakan adanya wabah pandemi covid-19 panitia memutuskan untuk membagi peserta Musabaqah di tiga arena yakni di Gedung Serbaguna Salak sebagai arena utama, Aula Kementerian Agama Kabupaten Pakpak Bharat dan di kompleks Masjid At Tawabin, Sosor. Ini kami lakukan demi mencegah hal-hal yang kita inginkan termasuk mencegah tertularnya para peserta dan official oleh virus covid-19.
Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Pakpak Bharat mengatakan bahwa pelaksanaan MTQ tahun ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, dimana pelaksanaan pawai taaruf juga terpaksa kita tiadakan guna mengurangi keramaian dalam rangka mencegah penularan covid, akan tetapi kita tetap berharap kiranya suasana sederhana ini tidaklah mengurangi makna dari kegiatan . (Erikson Sirait)